Madrasah Al Mahmud milik warga Ahmadiyah di Kampung Rawa Ekek, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, Senin dini hari terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun dugaan warga madrasah tersebut sengaja dibakar untuk mengundang amarah warga Ahmadiyah yang selama ini, mengunakan tempat tersebut sebagai sarana pendidikan keagamaan.
Satu minggu sebelumnya, ungkap Zainudin, salah seorang warga Ahmadiyah di kampung tersebut, mushala yang biasa mereka gunakan dibakar sejumlah orang menjelang dini hari. Awalnya warga menduga mushala tersebut terbakar akibat arus pendek listrik. Namun warga menemukan tempat minyak tanah di lokasi kejadian. "Tempat minyak tersebut masih berisi sedikit minyak tanah. Warga kami menemukanya tidak jauh dari mushala yang dibakar," katanya.
Sedangkan di madrasah yang dibakar menjelang dini hari itu, warga menemukan beberapa pasang jejak alas kaki di lantai. Jumlah jejak tersebut lebih dari dua pasang. Diduga jejak alas kaki tersebut berasal dari pelaku yang membakar madrasah tersebut. Namun hingga saat ini warga tidak tahu pasti siapa pelaku yang telah membakar mushala dan madrasah tersebut.
"Sejak peristiwa beberapa tahun lalu, kami sudah hidup tenang tanpa ada tekanan dan terror. Namun tahun ini, kami kembali terusik dengan dua peristiwa tersebut," ucapnya.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat maupun Polres Cianjur. Harapan warga pihak berwajib bisa menangkap pelaku dan menjatuhi hukuman yang setimpal karena selama ini warga Ahamdiyah bersama warga sekitar mengunakan fasilitas keagamaan itu bersama-sama.
Satu minggu sebelumnya, ungkap Zainudin, salah seorang warga Ahmadiyah di kampung tersebut, mushala yang biasa mereka gunakan dibakar sejumlah orang menjelang dini hari. Awalnya warga menduga mushala tersebut terbakar akibat arus pendek listrik. Namun warga menemukan tempat minyak tanah di lokasi kejadian. "Tempat minyak tersebut masih berisi sedikit minyak tanah. Warga kami menemukanya tidak jauh dari mushala yang dibakar," katanya.
Sedangkan di madrasah yang dibakar menjelang dini hari itu, warga menemukan beberapa pasang jejak alas kaki di lantai. Jumlah jejak tersebut lebih dari dua pasang. Diduga jejak alas kaki tersebut berasal dari pelaku yang membakar madrasah tersebut. Namun hingga saat ini warga tidak tahu pasti siapa pelaku yang telah membakar mushala dan madrasah tersebut.
"Sejak peristiwa beberapa tahun lalu, kami sudah hidup tenang tanpa ada tekanan dan terror. Namun tahun ini, kami kembali terusik dengan dua peristiwa tersebut," ucapnya.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat maupun Polres Cianjur. Harapan warga pihak berwajib bisa menangkap pelaku dan menjatuhi hukuman yang setimpal karena selama ini warga Ahamdiyah bersama warga sekitar mengunakan fasilitas keagamaan itu bersama-sama.