"Pasukan boneka Korea Selatan yang melakukan provokasi militer seperti kuburan pada saat memperbaharui penembakan mereka terhadap DPRK [Korea Utara] selama latihan terakhir mereka untuk perang agresi di Barat Laut [Laut Kuning] Korea," kata Korean Central News Agency Utara mengutip pernyataan Angkatan Bersenjata Korea Utara Menteri Kim Yong-chun mengatakan pada hari Kamis kemarin (23/12).
Pernyataan ini datang setelah Seoul mengadakan latihan perang Kamis dini hari di wilayah Pocheon, antara pusat Seoul Korea Selatan dan zona de-militer bersenjata lengkap yang memisahkan dua Korea.
"Hal ini menunjukkan bahwa skenario musuh untuk agresi yang ditujukan pada awal Perang Korea yang lain, telah mencapai tahap pelaksanaannya," tambah Kim.
"Angkatan bersenjata revolusioner dari DPRK sepenuhnya siap untuk melancarkan perang suci keadilan dengan gaya Korea berdasarkan penangkal nuklir kapan saja diperlukan untuk menghadapi tindakan musuh yang sengaja mendorong situasi ke ambang perang."
Korea Utara juga mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis kemarin dengan menyebut latihan perang Korsel sebagai provokatif dan ofensif.
Sementara itu Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mengunjungi sebuah pos perbatasan dan bersumpah akan merespon secara kuat jika diprovokasi lagi oleh Korea Utara, seorang koresponden Press TV melaporkan.
Sedangkan Pyongyang, yang mengklaim kepemilikan perairan di dekatnya, menganggap latihan militer sebagai pelanggaran dari wilayahnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat dan Korea Selatan telah melakukan beberapa latihan gabungan laut besar-besaran dan latihan udara di perairan timur Semenanjung Korea