
"Selain Iran, sejumlah negara Arab, Turki, Pakistan dan Malaysia akan berpartisipasi dalam pembangunan dan peluncuran satelit Besharat," kata Taqipour kepada kantor berita Mehr kemarin. Teheran mengatakan negara-negara Islam bisa menggunakan satelit ini untuk melakukan pemetaan secara akurat, sekaligus mengatasi bahaya dan penanggulangan bencana alam.
Pada bulan Oktober, Parlemen Iran meratifikasi undang-undang yang memungkinkan pemerintah meningkatkan upaya untuk merancang dan meluncurkan satelit dan operator satelit. Pada Senin lalu, anggota parlemen Iran memberikan suara yang mendukung RUU Pasal 49 mengenai Rencana pembangunan Iran tahun 2011-2015, yang akan mengizinkan pemerintah mengatur infrastruktur yang dibutuhkan untuk proyek-proyek satelit.
Iran telah bergabung dengan negara-negara yang memiliki keahlian meluncurkan satelit pada tahun 2009 lalu. Hal itu ditandai dengan peluncuran satelit buatan anak negeri, Setelit Omid yang diangkut ke ruang angkasa menggunakan roket Safir. Teheran juga berencana mengirim misi ruang angkasa berawak pertamanya ke luar angkasa pada 2019.