Mekkah,---Pemerintah Arab Saudi menghentikan layanan transportasi bagi jamaah haji seluruh dunia mulai Jumat (12/11) karena semakin mendekatnya pelaksanaan wukuf di Arafah.
Dengan keluarnya kebijakan Pemerintah Arab Saudi itu, Wakil Kepala Daker Mekkah bidang Transportasi, Tatan Rustandi, Jumat, mengatakan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sudah tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengatur masalah transportasi di Mekkah.
"Semuanya sudah diambil alih oleh Nakobah (organisasi angkutan) Arab Saudi. Kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mulai hari ini (Jumat), jamaah sudah tidak bisa lagi menggunakan bus menuju masjidilharam," kata Tatan di kantor Misi Haji Indonesia, Mekkah.
Kebijakan pemberhentian layanan transportasi itu akan berlaku hingga 20 November. Meski demikian pihaknya tetap berkeinginan bisa melayani transportasi jamaah haji.
"Saya maunya begitu, tetap bisa layani jamaah," katanya.
Tatan mengingatkan jamaah yang akan ke masjidilharam agar memanfaatkan transportasi umum seperti taksi atau "omprengan" dengan membayar sendiri ongkosnya.
Pihaknya juga meminta jamaah agar memaknai kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut secara positif, katanya.
Menurut dia, jasa angkutan bus akan diistirahatkan untuk melakukan persiapan bagi mengangkut jamaah saat berada Armina.
"Ini ada bagusnya, karena jamaah harus istirahat selama beberapa hari untuk persiapan wukuf di Arafah. Nantinya bus juga diistirahatkan untuk diperbaiki supaya lancar," kata Tatan.
Pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait dengan kebijakan pemberhentian layanan transportasi tersebut sejak dari tanah air hingga ke setiap sektor pemondokan, katanya.