Bandara Adi Sutjipto yang di selimuti debu vulkanik gunung Merapi di Yogyakarta
Sebanyak 41 jadwal penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dibatalkan akibat semburan abu dari letusan Gunung Merapi. "Instruksi pemerintah, Bandar Udara Adisutjipto ditutup mulai pukul 09.50 tanggal 5 November 2010 sampai dengan pukul 06.00 tanggal 6 November 2010," ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Hary Cahyono kemarin.
Penutupan Adisutjipto ini tak terhindarkan karena mempertimbangkan keselamatan penerbangan. "Sebab, debu akibat letusan gunung sangat berbahaya, bisa meledakkan mesin pesawat. Kami tidak ingin hal itu terjadi."
Total jumlah penerbangan yang dibatalkan terdiri atas 20 penerbangan keberangkatan dan 21 penerbangan kedatangan. Maskapai penerbangan yang urung menjalankan jadwalnya adalah Garuda Indonesia sebanyak 16 penerbangan, Lion Air 16 penerbangan, Mandala 3 penerbangan, Batavia 2 penerbangan, AirAsia 2 penerbangan, dan Sriwijaya 2 penerbangan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Adriyanto, belum mengetahui sampai kapan kegiatan penerbangan dihentikan. "Berdasarkan notam (notice to airman), penutupan dilakukan untuk melindungi keselamatan penumpang," katanya kemarin.
Akibat pembatalan ini, beberapa jadwal kedatangan pesawat dialihkan ke Bandara Adisumarmo, Surakarta. Maskapai diminta menjelaskan kepada calon penumpang mengenai penghentian kegiatan penerbangan. "Ada yang melakukan penjadwalan ulang hingga pengembalian tiket dengan ganti rugi uang."
Penutupan kegiatan penerbangan di Yogyakarta, kata Agus, dilakukan melalui koordinasi dengan beberapa pihak, antara lain Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisutjipto, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, serta perusahaan penerbangan.
Akibat debu Merapi, kemarin jarak pandang penerbangan turun hingga di bawah 1 kilometer. Padahal pandangan normal pada landasan pacu (runway) 27 adalah 4 kilometer dan landasan pacu 09 adalah 1.200 meter.
Agus menjelaskan, landasan pacu pesawat tertutup abu letusan Merapi. Kegiatan pembersihan abu terus dilakukan dengan menggunakan kendaraan pembersih.
Akibat pembatalan tersebut, sejumlah calon penumpang mengembalikan tiket kepada petugas maskapai penerbangan. Sebagian yang lain bersedia dialihkan ke Solo untuk kemudian meneruskan perjalanan ke tujuan masing-masing.
Penutupan Adisutjipto ini tak terhindarkan karena mempertimbangkan keselamatan penerbangan. "Sebab, debu akibat letusan gunung sangat berbahaya, bisa meledakkan mesin pesawat. Kami tidak ingin hal itu terjadi."
Total jumlah penerbangan yang dibatalkan terdiri atas 20 penerbangan keberangkatan dan 21 penerbangan kedatangan. Maskapai penerbangan yang urung menjalankan jadwalnya adalah Garuda Indonesia sebanyak 16 penerbangan, Lion Air 16 penerbangan, Mandala 3 penerbangan, Batavia 2 penerbangan, AirAsia 2 penerbangan, dan Sriwijaya 2 penerbangan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Adriyanto, belum mengetahui sampai kapan kegiatan penerbangan dihentikan. "Berdasarkan notam (notice to airman), penutupan dilakukan untuk melindungi keselamatan penumpang," katanya kemarin.
Akibat pembatalan ini, beberapa jadwal kedatangan pesawat dialihkan ke Bandara Adisumarmo, Surakarta. Maskapai diminta menjelaskan kepada calon penumpang mengenai penghentian kegiatan penerbangan. "Ada yang melakukan penjadwalan ulang hingga pengembalian tiket dengan ganti rugi uang."
Penutupan kegiatan penerbangan di Yogyakarta, kata Agus, dilakukan melalui koordinasi dengan beberapa pihak, antara lain Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisutjipto, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, serta perusahaan penerbangan.
Akibat debu Merapi, kemarin jarak pandang penerbangan turun hingga di bawah 1 kilometer. Padahal pandangan normal pada landasan pacu (runway) 27 adalah 4 kilometer dan landasan pacu 09 adalah 1.200 meter.
Agus menjelaskan, landasan pacu pesawat tertutup abu letusan Merapi. Kegiatan pembersihan abu terus dilakukan dengan menggunakan kendaraan pembersih.
Akibat pembatalan tersebut, sejumlah calon penumpang mengembalikan tiket kepada petugas maskapai penerbangan. Sebagian yang lain bersedia dialihkan ke Solo untuk kemudian meneruskan perjalanan ke tujuan masing-masing.
