Monumen Yogya Kembali, Bukti Prestasi Militer Soeharto

Written By Juhernaidi on Kamis, 21 Oktober 2010 | 12:09:00 PM

 Sleman: Karir militer Soeharto diawali dengan berhasilnya operasi Serangan Umum Satu Maret pada 1949 yang ia pimpin. Pada masa itu Letkol Soeharto selaku Komandan Brigade 10 yang bertanggung jawab atas Yogyakarta dan menyerukan penyerangan serempak terhadap Belanda. Karena itulah, di Kota Pelajar itu terdapat Monumen Jogja Kembali atau Manjali di Ngaglik, Sleman, sebagai sejarah awal pencapaian Soeharto di dunia militer.

Monumen tiga lantai tersebut digagas Walikota Yogyakarta Sugiarto dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1989. Koleksinya seputar sejarah perjuangan Bangsa Indonesia era 1945 sampai 1949 dengan menitikberatkan peristiwa kembalinya Ibu Kota Yogyakarta ke tangan Republik Indonesia.

Keberhasilan Indonesia mengusir Belanda paskaagresi militer kedua tak lepas dari peran Soeharto dan Serangan Satu Maret-nya. Kala itu, Letkol Soeharto yang sudah mendapat restu dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX membagi pasukan menjadi lima sektor dan menyerang serempak pada pagi hari, tepat saat sirine akhir jam malam dibunyikan.

Belanda pun kocar-kacir karena tidak mengira adanya serangan ini. Karena strategi jitu itulah Tentara Nasional Indonesia berhasil menduduki Ibu Kota Yogyakarta selama enam jam dan mengembalikan kepercayaan rakyat, sekaligus menjadi bekal diplomasi Indonesia untuk mendapat pengakuan dunia.

Sejarah mencatat keberhasilan Soeharto memimpin Serangan Satu Maret tersebut sebagai awal suksesnya di karier militer. Setelahnya, Soeharto juga berhasil merebut Irian Jaya kembali dengan Operasi Mandala dan memimpin penumpasan Partai Komunis Indonesia, sebelum akhirnya menjadi Presiden Indonesia yang memiliki masa jabatan paling panjang

Simulasi Jangka Sorong