Biaya Sekolah Membebani Orangtua

Written By Juhernaidi on Jumat, 09 Juli 2010 | 5:40:00 PM

Ketika setiap sekolah berlomba-lomba memperoleh predikat seperti :sekolah Model ,RSSN,SSN atau RSBI, peringatan untuk tidak memungut biaya dari orangtua murid tidak diindahkan, dengan dalih untuk membuat pakaian seragam, uang partisipasi dan ditambah lagi dengan pembelian Buku -buku dan lain sebagainya. Tak sedikit orangtua calon siswa baru mengeluh atas mahalnya biaya uang pakaian seragam yang membutuhkan uang lebih dari Rp 1 juta.
Itu hanya sebagian. Sekolah yang berpredikat RSBI ada yang mewajibkan seluruh peserta didiknya membawa laptop ke sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. Apabila ada tugas, tidak perlu mengumpulkan melalui buku tulis, cukup melalui electronic mail. Sebenarnya itu bagus, karena siswa tidak akan ketinggalan teknologi informasi dan komunikasi. Tetapi, coba berpikir lebih dalam lagi. Sehatkah setiap hari menggunakan laptop? Kreatifkah apabila bahan makalah, kliping, tinggal copy paste dari internet? Akan semakin terlatihkah cara menulis siswa setelah setiap hari jari hanya menari di atas keyboard laptop?
Sekolah RSBI atau RSSN dan SSN memiliki wewenang memungut biaya untuk pengembangan sekolah. Akan tetapi, mengapa masih menimbulkan kekesalan dari berbagai pihak atas mahalnya biaya yang dipatok?
Sekolah berpredikat RSBI atau RSSN dan SSN pasti sekolah yang diburu. Walaupun biaya sekolah mahal, para orangtua tetap nekat menyekolahkan anaknya. Tak heran, saat musim pendaftaran datang,kita lihat di kota-kota bukan hanya loket sekolah yang ramai, tetapi juga pegadaian.
Warga masih berharap, kesempatan untuk bersekolah merata, tidak membedakan status ekonomi dengan mengisikan sumbangan pendidikan minimal saat pendaftaran.

Simulasi Jangka Sorong