Mata pelajaran Fisika mampu menanamkan karakter kejujuran pada siswa. Akan tetapi untuk melakukan hal itu perlu didukung guru dalam membelajarkannya.
Hal itu disampaikan Guru Besar Fisika Universitas Gajah Mada (UGM) Prof
Drs Kamsul Abraha pada seminar nasional Lontar Physic Forum di IKIP PGRI
Semarang. Dia mengatakan, dalam hal yang paling mendasar mata pelajaran
Fisika mengandung kebenaran universal. Sebab pada penelitian dan
pengkajian datanya selalu mencerminkan kejujuran atau integritas.
''Maka itu melalui Ilmu Fisika kita dapat menanamkan karakter kejujuran.
Namun hal itu juga harus diikuti dengan nilai karakter dari ilmuwan
yang bekerja di bidang tersebut,'' ungkapnya.
Roh pengajaran Fisika merupakan kejujuran. Adapun untuk mengajarkan
Fisika pada siswa perlu diikuti dengan taat asas, disiplin, serta
konsisten agar karakter kejujuran melekat.
Kamsul menjelaskan, selama ini karakter baik belum terbentuk ke siswa
karena pembelajaran tidak disertai dengan aturan yang berlaku pada ilmu
itu sendiri. Dengan demikian untuk mencapai pembelajaran karakter perlu
didukung guru dalam membelajarkan mata pelajaran.
''Khusus membelajarkan mata pelajaran IPA jelas jauh lebih mudah, karena
dasar ilmu pengetahuan itu adalah kejujuran. Dan untuk menerapkan
memang perlu diintegrasikan untuk mendapatkan pemahaman yang integral,''
katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh pembicara lain di forum dua tahunan
tersebut. Guru Besar Universitas Fisika Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr
Prabowo menyampaikan khususnya bagi para pendidik, selama ini mereka
lupa bahwa membelajarkan butuh tiga hal, yakni tujuan, pengalaman
belajar, dan prosedur evaluatif.
''Dalam tujuan kita punya tiga ranah, seperti kognitif, afektif, dan
psikomotorik, namun hal itu lupa dibelajarkan oleh guru. Maka
pembelajaran harus terintegratif, terutama afektifk dimana watak,
mental, dan etika yang baik ditanamkan sedini mungkin,'' katanya.
Sumber : Suara Merdeka, 14 Juni 2013