Warga hingga kini masih menunggu realisasi janji Pemda Kabupaten Samosir dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) untuk mendatangkan alat berat guna menata kembali infrastruktur yang hancur. Dilaporkan eskavator yang didatangkan TPL, Ahad pagi tadi, masih terjebak di Simpang Harian Boho, atau 40 kilometer dari lokasi banjir badang.
Warga sangat menantikan alat berat untuk memindahkan tumpukan lumpur dan bongkahan batu besar yang sewaktu-waktu dapat kembali longsor hingga dapat membahayakan mereka. Warga menuding PT Toba Pulp Lestari sebagai penyebab banjir badang karena material yang jatuh dibawa banjir dari perbukitan tempat penebangan kayu di Kabupaten Humbang Hasundutan.
"Material banjir badang berasal dari lokasi penebangan kayu milik Toba Pulp Lestari, jadi mereka yang seharusnya bertanggungjawab," kata Liskan Sinaga, warga Desa Sabulan. Namun Pemda maupun pihak TPL sendiri hingga kini belum melakukan survey untuk mengetahui penyebab banjir badang yang disertai longsor tersebut