FISIKA KELAS XI.MIPA: GELOMBANG STASIONER

Written By Juhernaidi on Kamis, 19 April 2018 | 7:15:00 AM

Gelombang stasioner  terjadi jika dua gelombang yang mempunyai frekuensi dan amplitudo sama bertemu dalam arah yang berlawanan. Gelombang stasioner memiliki ciri-ciri, yaitu terdiri atas simpul dan perut. Simpul yaitu tempat kedudukan titik yang mempunyai amplitudo minimal (nol), sedangkan perut yaitu tempat kedudukan titik yang mempunyai amplitudo maksimum pada gelombang tersebut.

 Gelombang stasioner disebut juga gelombang diam atau gelombang berdiri, Gelombang ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul bebas dan gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul tetap.

1.       Gelombang stasioner pada tali dengan ujung bebas

Gelombang stasioner pada tali dengan ujung bebas, ujung tali dibiarkan bergerak naik turun, sedangkan ujung lain digetarkan. Pada gelombang stasioner ini tidak terjadi perubahan fase, artinya fase gelombang yang datang sama dengan fase gelombang pantul. 

Gambar 6. gelombang stasioner pada tali ujung bebas

Persamaan gelombang stasioner ujung bebas

y  = 2 A cos kx sin ωt

atau

y = Asin ωt

Dan untuk mengetahui letak perut dan simpul menggunakan persamaan

2.       Gelombang stasioner pada tali ujung terikat

Gelombang stasioner pada tali dengan ujung terikat diperoleh dari getaran seutas tali yang ujungnya terikat sehingga tidak dapat bergerak . oleh karena tali tidak dapat bergerak maka akan terjadi perubahan fase gelombang datang dengan gelombang pantul sebesar πrad

Persamaan gelombang stasioner ujung terikat

y = 2 A sin kx cos ωt

atau

y = As cos ωt

 dan untuk letak perut dan simpulnya dirumuskan dengan :


Simulasi Jangka Sorong