FISIKA KELAS XI: GELOMBANG STASIONER

Written By Juhernaidi on Kamis, 19 April 2018 | 7:19:00 AM

Apakah gelombang Stasioner itu ? Bagaimana terjadinya gelombang stasioner ? Apa saja ang perlu diperhatikan dalam gelombang stasioner ? Check this out guys!

Pengertian Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner merupakan perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi, cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar namun merambat dalam arah yang berlawanan. Singkatnya, gelombang stasioner merupakan perpaduan atau super posisi dari dua gelombang yang identik namun berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah satu ujungnya, kemudian ujung yang lain kita ayunkan naik turun.

Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut  perut dan titik dengan amplitudo minimum disebut simpul
Gelombang stasioner ada dua yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan ujung bebas.

1. Gelombang Stasioner pada ujung tetap

Perhatikan gambar gelombang berjalan berikut :

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada ujung tetap (terikat) akan membentuk 2 gelombang tali yang arahnya berlawanan. Masing - masing mempunyai persamaan gelombang :
y1 = A sin (ωt – kx)  (merambat ke kanan)y2 = A sin (ωt + kx)  (merambat ke kiri)Super posisi dari kedua gelombang tersebut dinyatakan :

ys = y1 + y2 = 2A sin kx cos ωt

Amplitudo gabungan Ap sebesar Ap = 2A sin kx

(cara menghafal : dari gambar tampak bentuk gelombang menyerupai fungsi sinus, maka persamaan sin mendahului cos ).

Cara menentukan letak simpul dan perut : 

Perhatikan gambar gelombang di atas dengan seksama.
Simpul pertama merupakan titik awal berarti jarak dari titik pantul = 0. Simpul kedua merupakan ½ λ, simpul ketiga merupakan λ, keempat 1 ½ λ dst.Perut pertama merupakan ¼ λ, perut kedua ¾ λ, perut ketiga 1¼ λ dst.Metode di atas lebih mudah dipahami dari pada menghafal dengan rumus letak simpul dan perut.

2. Gelombang Stasioner pada ujung bebas

Perhatikan gambar gelombang berjalan berikut :

Berbeda dengan ujung terikat, pada ujung bebas mempunyai persamaan (fungsi cosinus) : 

ys = y1 + y2 = 2A cos kx sin ωt

Amplitudo gabungan (Ap) sebesar Ap = 2A cos kx.

Cara menentukan letak simpul dan perut : 

Perhatikan gambar gelombang di atas dengan seksama.
Simpul pertama merupakan ¼ λ, simpul kedua =  ¾ λ, simpul ketiga = 1¼ λ dst.Perut pertama merupakan titik awal berarti jarak dari titik pantul = 0. perut kedua merupakan ½ λ, perut ketiga merupakan λ, keempat 1 ½ λ dst.Contoh Soal 1

contoh soal 2

Mudah bukan memahami materi gelombang berjalan ? Untuk lebih dalam lagi silahkan buka halaman pembahasan soal gelombang stasioner. See you guys !

Simulasi Jangka Sorong