
Sebanyak 28.357 peserta terdiri dari
guru Taman Kanak kanak (TK) hingga SMA sederajat mengikuti Uji
Kompetensi Guru (UKG) yang dimulai, Senin (3/6).
Menurut Kasi Program dan Sistem Informasi LPMP Riau-Kepri, Eriswan SE MM. mengatakan peseta yang mengikuti UKG tahun ini adalah guru PNS dan bukan PNS yang mengajar di sekolah swasta atau guru honorer di sekolah negeri yang diangkat oleh bupati/walikota.
Selain itu,peserta telah memiliki Nomor
Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), mengajar mata pelajaran
sesuai dengan kualifikasi akademik dan sesuai dengan bidang studi yang
akan disertifikasi.
Disamping itu, mereka juga harus terdaftar pada aplikasi Penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG). Nantinya, guru yang ingin mengurus sertifikasi harus sudah mengikuti UKG ini.
Disamping itu, mereka juga harus terdaftar pada aplikasi Penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG). Nantinya, guru yang ingin mengurus sertifikasi harus sudah mengikuti UKG ini.
” Bedanya UKG tahun 2012 lalu, ujian
kali ini bukan diperuntukkan bagi guru yang telah tersertifikasi” kata
Eriswan, Senin (3/6) di Pekanbaru.
Dari 28.357 peserta itu, kata Eriswan, terbanyak ada di Kabupaten
Rokan Hilir yaitu, 4.252 orang. Diikuti Kota Pekanbaru 4.072 orang,
Bengkalis 3.190 orang, Kampar 3.096 orang, Kuantan Singingi 2.428 orang,
Indragiri Hulu 2.132 orang, Dumai 1.960 orang, Meranti 1.784 orang,
Indragiri Hilir 1.730 orang, Siak 1.597 orang, Pelalawan 1.395 orang dan
Rokan Hulu 721 orang. Di Riau, UKG dilaksanakan di 70 titik.
Pelaksanaan UKG di Riau mulai tanggal 3 sampai 15 Juni.
Pelaksanaan ujian ada tiga sesi dalam
sehari. Sesi pertama dilakukan mulai 08.00 sampai 10.00 WIB, sesi kedua
(11.00- 13.00) dan sesi ketiga (14.30- 16.30). Peserta ditempatkan
berdasarkan mata pelajaran yang diasuhnya. Khusus SD, yang ditetapkan
adalah guru kelas.
” Peserta menjalani ujian dengan sistem
komputerisasi. Program online dan soal berasal dari kementerian. Tapi
dalam ujian saat ini, nilai UKG peserta tidak langsung keluar,” kata
Eriswan.
Dikatakan Eriswan, UKG kali ini
bertujuan untuk pemetaan kompetensi guru. Yang dipetakan adalah
kemampuan pedagogik dan profesional. Karena itulah dalam materi UKG,
yang diuji adalah dua indikator tersebut dengan porsi soal sebanyak 30
persen pedagogik dan 70 persen profesional. UKG juga dilakukan untuk
melaksanakan program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam
bentuk kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. Lalu sebagai
entry point PLPG serta sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian
kinerja guru.
” Untuk pelaksanaan UKG diawasi oleh
LPMP bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten/kota. Tugas
pengawas adalah memastikan bahwa peserta tidak membawa buku atau
referensi, kamera, handphone, alat penyimpan data (flashdisk, eksternal
hardisk) ke dalam ruangan,” terang Eriswan.
Ditambahkanya, hari pertama ujian, belum ada hambatan berati yang
dialami. Hanya ada kendala pemadaman listrik di Tembilahan. Namun
setelah listrik menyala, pelaksanaan ujian langsung digelar. Menurut
dia, bagi peserta yang terhambat mengikuti ujian akan mengikuti ujian
susulan di hari terakhir UKG. Sementara itu, di Kota Pekanbaru ada
sembilan titik lokasi UKG yakni sekolah yang memiliki fasilitas komputer
yang memadai seperti SMAN 1, SMK 3, SMPN 1, SMKN 1, SMKN 2, SMPN 4 SMAN
9, SMAN 8 dan SMAN 10 Pekanbaru.