28.357 Guru di Riau Ikut UKG

Written By Juhernaidi on Kamis, 06 Juni 2013 | 12:18:00 PM

uji kompetensi guru 
Sebanyak 28.357 peserta terdiri dari guru Taman Kanak kanak (TK) hingga SMA sederajat mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dimulai, Senin (3/6).


Menurut Kasi Program dan Sistem Informasi LPMP Riau-Kepri, Eriswan SE MM. mengatakan peseta yang mengikuti UKG tahun ini adalah guru PNS dan bukan PNS yang mengajar di sekolah swasta atau guru honorer di sekolah negeri yang diangkat oleh bupati/walikota.
Selain itu,peserta telah memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasi akademik dan sesuai dengan bidang studi yang akan disertifikasi.
Disamping itu, mereka juga harus terdaftar pada aplikasi Penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG). Nantinya, guru yang ingin mengurus sertifikasi harus sudah mengikuti UKG ini.
” Bedanya UKG tahun 2012 lalu, ujian kali ini bukan diperuntukkan bagi guru yang telah tersertifikasi” kata Eriswan, Senin (3/6) di Pekanbaru.
Dari 28.357 peserta itu, kata Eriswan, terbanyak ada di Kabupaten Rokan Hilir yaitu, 4.252 orang. Diikuti Kota Pekanbaru 4.072 orang, Bengkalis 3.190 orang, Kampar 3.096 orang, Kuantan Singingi 2.428 orang, Indragiri Hulu 2.132 orang, Dumai 1.960 orang, Meranti 1.784 orang, Indragiri Hilir 1.730 orang, Siak 1.597 orang, Pelalawan 1.395 orang dan Rokan Hulu 721 orang. Di Riau, UKG dilaksanakan di 70 titik. Pelaksanaan UKG di Riau mulai tanggal 3 sampai 15 Juni.
Pelaksanaan ujian ada tiga sesi dalam sehari. Sesi pertama dilakukan mulai 08.00 sampai 10.00 WIB, sesi kedua (11.00- 13.00) dan sesi ketiga (14.30- 16.30). Peserta ditempatkan berdasarkan mata pelajaran yang diasuhnya. Khusus SD, yang ditetapkan adalah guru kelas.
” Peserta menjalani ujian dengan sistem komputerisasi. Program online dan soal berasal dari kementerian. Tapi dalam ujian saat ini, nilai UKG peserta tidak langsung keluar,” kata Eriswan.
Dikatakan Eriswan, UKG kali ini bertujuan untuk pemetaan kompetensi guru. Yang dipetakan adalah kemampuan pedagogik dan profesional. Karena itulah dalam materi UKG, yang diuji adalah dua indikator tersebut dengan porsi soal sebanyak 30 persen pedagogik dan 70 persen profesional. UKG juga dilakukan untuk melaksanakan program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. Lalu sebagai entry point PLPG serta sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja guru.
” Untuk pelaksanaan UKG diawasi oleh LPMP bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten/kota. Tugas pengawas adalah memastikan bahwa peserta tidak membawa buku atau referensi, kamera, handphone, alat penyimpan data (flashdisk, eksternal hardisk) ke dalam ruangan,” terang Eriswan.
Ditambahkanya, hari pertama ujian, belum ada hambatan berati yang dialami. Hanya ada kendala pemadaman listrik di Tembilahan. Namun setelah listrik menyala, pelaksanaan ujian langsung digelar. Menurut dia, bagi peserta yang terhambat mengikuti ujian akan mengikuti ujian susulan di hari terakhir UKG. Sementara itu, di Kota Pekanbaru ada sembilan titik lokasi UKG yakni sekolah yang memiliki fasilitas komputer yang memadai seperti SMAN 1, SMK 3, SMPN 1, SMKN 1, SMKN 2, SMPN 4 SMAN 9, SMAN 8 dan SMAN 10 Pekanbaru.

Simulasi Jangka Sorong