Kenaikan Anggaran Pendidikan 2012 Harus Diiringi Perbaikan Mekanisme Penyaluran

Written By Juhernaidi on Selasa, 08 November 2011 | 11:46:00 AM

Kenaikan anggaran pendidikan 2012 menjadi Rp 286 triliun harus diiringi dengan perbaikan mekanisme penyaluran agar cepat, tepat guna, serta tepat sasaran. Dengan begitu efektifitas, keterserapan anggaran, dan kemungkinan kebocoran anggaran di lapangan bisa dihilangkan.
"Perlu perbaikan tata kelola dan mekanisme penyaluran anggaran. Mulai dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah, Dana Alokasi Khusus pendidikan, bantuan sosial, tunjangan guru, serta beasiswa, sehingga anggaran yang dialokasikan tepat sasaran," kata Koordinator Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) Yanti Sriyulianti saat dihubungi Senin (7/11).
Perbaikan mekanisme penyaluran keuangan, kata Yanti, terutama terkait dengan peningkatan anggaran untuk pendidikan dasar 9 tahun sebesar Rp 23,6 triliun pada 2012 mendatang. Sebab banyak sekali kebutuhan di tingkat pendidikan dasar ini yang selama ini belum tuntas. Sementara selama ini alokasi anggaran untuk pendidikan dasar masih kalah dibandingkan dengan anggaran untuk pendidikan tinggi.
"Bayangkan saja, 82 perguruan tinggi dapat dana sekitar Rp 29 triliun, sementara pendidikan dasar hanya Rp 9,2 triliun. Perlu ada pollitical will yang memprioritaskan penuntasan wajardikdas dan melek huruf, terutama kebijakan anggaran yang memadai agar semua anak Indonesia bisa menikmati hak atas pendidikan dasar 9 tahun yang berkualitas dan bebas pungutan," katanya.
Terkait DAK pendidikan yang seringkali terlambat bahkan tidak terserap, kata Yanti, pemerintah harus mempercepat penyusunan petunjuk teknis DAK pendidikan untuk mendukung Gerakan Nasional Penuntasan Rehabilitasi Sekolah. Setidaknya harus sudah dipastikan dan disahkan selambat-lambatnya pada bulan Maret sehingga tidak terjadi keterlambatan baik dalam proses distribusi anggaran maupun pelaksanaan pembangunan di lapangan. Tentunya dengan mempertimbangkan kekhususan karena risiko bencana yang sangat tinggi di Indonesia dan kerentanan bangunan terutama di SD/MI yang mengancam keselamatan dan kesehatan warga sekolah terutama anak.
Apalagi, menurut Yanti, di tengah ironi merosotnya Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2011 dari posisi 108 di antara 169 negara kini menjadi di urutan 124 dari 187 negara. Sejumlah pihak menyebutkan penyebabnya terletak pada sektor pendidikan. "Katanya harus dipertajam dan konkret. Artinya pollitical will yang harus ada agar pendidikan dasar menjadi prioritas," katanya.
Seperti diberitakan, pada APBN 2012 anggaran pendidikan dialokasikan Rp. 286,56 triliun atau sekitar 20,20% dari total APBN Rp 1.418,49 triliun. Secara nominal anggaran ini meningkat dari tahun 2011 yang anggaran pendidikannya mencapai Rp 248,98 triliun atau 20,25 persen dari total APBN Rp. 1.229,56 triliun. Dilihat dari postur anggaran, beberapa pos yang mendominasi di antaranya Dana Alokasi Khusus pendidikan yang mencapai Rp 10 triliun, Bantuan Operasional Sekolah yang mencapai Rp 23,6 triliun, dan untuk gaji dan tunjangan guru yang mencapai Rp 136,4 triliun.

Simulasi Jangka Sorong