Syeikh al-Awlaki, ulama kharismatik yang saat ini sangat membuat
marah AS atas ceramah-ceramahnya, dikabarkan meninggal dunia bersama
rekan-rekannya di daerah Khashef, provinsi Jawf, sekitar 140 km dari
timur ibukota Yaman, Sana’a, ujar pejabat boneka Yaman dalam sebuah
statemen pada Jumat (30/9) tanpa memberikan rincian apapun.
Terdapat kejanggalan dalam pemberitaan mengenai terbunuhnya Syeikh
al-Awlaki. Kedutaan Besar Yaman di Washington mengatakan bahwa dia
dibunuh di daerah Kashef, provinsi Jawf, sedang AFP yang
mengaku mengutip dari sumber di Yaman melaporkan bahwa Syeikh terbunuh
di provinsi Marib. Syeikh terbunuh dalam serangan udara yang
menargetkan dua kendaraan bermotor di Provinsi Marib pada Jumat dini
hari. Mungkinkah satu peristiwa dengan target satu orang dapat terjadi
secara bersamaan di dua tempat berbeda?
Sebelumnya, percobaan pembunuhan terhadap ulama yang dikenal keras
terhadap orang-orang kafir yang memerangi Islam ini terjadi di tahun
2009, namun atas izin Allah, ia berhasil lolos dari serangan.
Pemerintah boneka Yaman juga pernah mengumumkan bahwa Syeikh al-Awlaki
telah terbunuh pada tahun 2009, namun pernyataan budak AS ini hanya
isapan jempol semata.
Hingga saat ini, berita mengenai terbunuhnya Syeikh Anwar al-Awlaki
belum mendapat konfirmasi dari pihak Mujahidin yang hanya melalui
merekalah kita sebagai Muslim dapat mempercayai kebenaran suatu berita.
Namun pemberitaan ini telah menyebar luas dan sangat cepat, menjadi headline di berbagai media di dunia dan Obama sendiri ikut-ikutan menginformasikannya.
Peristiwa seperti ini telah sering terjadi. Sebuah propaganda palsu
yang disebarkan kaum kafir untuk melemahkan perjuangan kaum Muslim yang
ditindas. Sebelumnya, Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah
(Insha Allah syahid), telah berulang kali dikabarkan terbunuh oleh AS,
namun berulang kali pula ia secara langsung membantah kabar tersebut
yang mempermalukan AS dan antek-anteknya di mata dunia.adalah hanya
menyampaikan kepastian pemberitaan jika ia telah datang dari mulut
Mujahidin sendiri dan tidak boleh bagi kaum Muslimin yang beriman
mempercayai berita yang datangnya dari mulut kafir hingga mempunyai
bukti-bukti kuat dan akurat dari pihak Mujahidin.
(arrahamah.com)