Pejuang revolusioner Libya siap untuk mengambil alih salah satu
benteng terakhir dari penguasa Muammar Gaddafi setelah pembicaraan
dengan para pemimpin suku di kota itu gagal.
Pasukan revolusioner telah menyatakan kepastian terkait tentang
kemampuan mereka untuk memasuki kota Bani Walid tanpa kekerasan, bahkan
setelah negosiasi dengan tetua suku yang berada di dalam kota tersebut.
Para pejuang telah mengepung kota itu dan mengharapkan dapat bergerak ke dalam kota beberapa jam ke depan.
Bani Walid adalah salah satu dari empat kota yang masih dikuasai oleh
pendukung Gaddafi. Kota-kota lain yang masih dikuasai pendukung Gaddafi
adalah Jufrah, Sabha dan tempat kelahiran diktator Libya tersebut,
Sirte.
Sementara itu, sebuah konvoi kendaraan bersenjata dari Libya
dilaporkan telah menyeberangi perbatasan ke Niger. Tiba di kota Agadez
pada Senin malam dan sekarang menuju ibukota Niger, Niamey.
Menteri Luar Negeri Niger telah menolak laporan bahwa Gaddafi
menyertai konvoi itu. Sementara itu seorang pejabat dari pemerintah
sementara Libya mengatakan bahwa konvoi itu membawa emas dan uang tunai.