“Intelijen kita harus bisa mengendus secara dini. Saya melihat,
agak kecolongan,” ujar Priyo Budi Santoso kepada wartawan di gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2011).
Priyo mengungkapkan ia tidak ingin terlalu dini untuk menyimpulkan
ada aparat negara yang bermain dalam bentrokan berdarah bersebut.
“Saya tidak ingin menyimpulkan ada yang bermain di air keruh. Saya
juga berharap tidak ada alat-alat negara yang bermain di air keruh,
kalau itu terjadi jahat sekali,” terangnya.
Priyo mengatakan DPR perlu meminta penjelasan dari aparat terkait
untuk mengetahui penyebab bentrokan tersebut. Rencananya DPR akan segera
memanggil aparat terkait.
“Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Komisi I akan kita minta
memanggil BIN, Panglima TNI, Kapolri. Ini untuk menjelaskan terkait
kejadian kemarin,” imbuhnya.
Senada dengan Priyo, Komisi I DPR yang membidangi keamanan akan
segera memanggil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) terkait bentrokan
di Kota Ambon, Ahad (11/9) kemarin. Rencananya pemanggilan tersebut akan
dilakukan Selasa (13/9) besok.
“Ya besok kita rencananya bertemu dengan BIN,” ujar Mahfudz melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Senin (12/9).
Kepala BIN, Sutanto akan diminta menjelaskan kondisi dan analisa BIN
terkait bentrokan berdarah itu. Mahfudz mengatakan bahwa pihaknya akan
meminta analisa BIN terhadap situasi dan sebab musabab kejadian di
Ambon.