Perbedaan 1 Syawal Jangan Rusak Ukhuwah

Written By Juhernaidi on Senin, 29 Agustus 2011 | 2:57:00 PM

Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kota Bogor Ade Sarmili mengatakan perbedaan penetapan 1 Syawal jangan sampai merusak ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama umat Islam.

"Dalam Islam perbedaan merupakan sesuatu yang biasa, dan wajar terjadi. Oleh karena itu, apabila muncul perbedaan, jangan

dibesar-besarkan," kata Ade Sarmili, d Bogor, Minggu (28/8).     

Menurut dia, Dewan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (DPD DMI) Kota Bogor hingga kini belum memutuskan kapan akan mengakhiri puasa Ramadan, dan merayakan Idul Fitri 1432 Hijriah.

"Kami akan mengikuti hasil sidang istbat yang akan diputuskan pemerintah pada Senin (29/8) malam," kata Ade Sarmili.

Ia mengatakan sidang istbat yang akan dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dengan mengundang semua pimpinan Ormas Islam tersebut, bisa jadi akan memutuskan Idul Fitri jatuh pada Selasa.

"Kalau hasil rukyat dan hisab Idul Fitri jatuh pada Selasa, malam ini merupakan Tarawih yang terakhir, dan Selasa kita akan merayakan Idul Fitri," kata Ade Sarmili.

Ade Sarmili melanjutkan, sangat mungkin Idul Fitri akan jatuh pada Rabu mendatang. Dengan demikian pada Senin malam umat Islam harus melaksanakan Tarawih malam ke-30.

"Kami belum tahu kapan akan Idul Fitri. Kami akan mengikuti hasil istbat Pemerintah apakah Idul Fitri pada Selasa atau Rabu," imbuhnya.

Mengenai keputusan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, bahwa Idul Fitri tahun ini jatuh pada Selasa dan potensi perbedaan hari dalam merayakannya, Ade mengajak agar semua pihak menyikapinya secara wajar.

"Perbedaan hal yang wajar. Islam sangat menghargai perbedaan. Perbedaan Idul Fitri jangan sampai merusak ukhuwah Islamiyah," kata Ade Sarmili.

Simulasi Jangka Sorong