Kegemukan alias obesitas tidak hanya dapat membahayakan kesehatan
karena dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung, stroke dan
diabetes, tetapi juga dapat membuat kemampuan berpikir Anda menurun.
Semakin gemuk volume otak semakin menurun.
Penelitian baru-baru ini yang dilakukan ilmuwan Amerika membuat
kesimpulan bahwa otak orang yang kegemukan (obesitas) akan mulai
memburuk ketika mencapai usia 40 tahun.
Dalam penelitian
tersebut, ilmuwan melibatkan partisipan yang bervariasi dengan rentang
usia 40 sampai 60 tahun. Partisipan tersebut dibagi menjadi tiga
kelompok berdasarkan berat badan, yaitu normal, overweight (kelebihan
berat badan) dan obesitas (kegemukan).
Ketiga kelompok
partisipan diminta untuk menyelesaikan masalah kompleks dan keaktifan
otaknya diukur dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Hasil dari penyelesaian masalah menunjukkan ada sedikit perbedaan pada
peserta dari ketiga kelompok, tapi citra MRI menunjukkan adanya
penurunan fungsi otak bagian lobus parietalis yang signifikan pada
kelompok yang obesitas.
Para ilmuwan mengatakan gray matter
(daerah abu-abu) pada orang gemuk (obese) bereaksi secara berbeda
terhadap tugas-tugas yang diatur dibandingkan orang dengan berat badan
normal.
Selain itu, level atrofi otak secara langsung terkait
dengan Body Mass Index (BMI). Peneliti juga menunjukkan bahwa orang
dengan kelebihan berat badan mengalami perkembangan atrofi (penyusutan
sel) jaringan otak di beberapa area sekaligus, yaitu lobus frontal,
hippocampus, frontal callosal convolution dan lainnya.
Jika
dibandingkan orang dengan berat badan normal, volume otak orang yang
obesitas 8 persen lebih kecil, seperti diberitakan GeniusBeauty.
Laporan pada jurnal Health dari penelitian ilmiah lain juga menunjukkan
bahwa obesitas meningkatkan risiko melemahnya kemampuan berpikir
seiring usia.
Sedangkan sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan
oleh University of Pittsburgh menemukan bahwa otak dari orang yang
memiliki kelebihan berat badan (overweight) akan mengalami penyusutan
sebesar 4 persen, sedangkan orang yang obesitas (di atas overweight)
akan mengalami penyusutan otak sebesar 8 persen.
Sudha
Seshadri, MD, seorang profesor neurologi dari Boston University School
of Medicine menuturkan penyebab dari masalah ini adalah lemak perut
dalam yang juga dikenal sebagai lemak visceral (visceral fat). Hasil
penelitian ini telah dipublikasikan secara online tahun 2010 di Annals
of Neurology.
"Semakin besar jumlah lemak visceral yang
dimiliki seseorang akan membuat otaknya semakin kecil. Volume otak yang
kecil ini berhubungan dengan menurunnya fungsi kognitif seseorang," ujar
Sudha Seshadri, MD.
Sementara itu, satu dari penyebab kegemukan
adalah karena kurang tidur. Pasalnya kurang tidur bisa membuat Anda
gemuk, sakit dan bodoh. Wah! Temuan ini disampaikan ilmuwan-ilmuwan
Jerman, seperti dilansir Ananova. Bagaimana bisa hanya kurang tidur bisa
bikin kita bodoh, sakit dan gemuk? "Itu membuat Anda bodoh karena
dengan mengalami kekurangan tidur akan mengurangi memori Anda. Sakit,
karena tidur yang terlalu sedikit bisa merusak jantung, sirkulasi, perut
dan usus Anda. Dan gemuk karena ketika kita tidur maka tubuh melepaskan
hormon yang mengurangi selera makan." Demikian diterangkan periset soal
tidur, Profesor Juergen Zulley dari Regensburg University Hospital di
Bavaria, Jerman. Diutarakannya, kurang tidur akan membuat orang merasa
cepat lapar. "Jika pelepasan hormon ini terganggu karena kita tidak
mendapat tidur malam yang penuh, maka kita cepat merasa lapar sehingga
kebanyakan orang akan langsung menuju kulkas," tutur Zulley.
Ditegaskannya, agar tubuh kita tetap fit dan sehat, maka di malam hari
kita harus tidur selama tujuh jam setiap harinya.