JAKARTA- Markas Besar Kepolisian
RI masih terus melakukan pencarian pelaku penembakan dan penyimpanan bom
di Palu dan Poso, Sulawesi Tengah. Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Juru
Mabes Polri. Kamis, (2/6/2011) mengungkapkan kemungkinan bom dan
pelaku penembakan dilakukan oleh orang yang sama.
Meski belum diketahui siapa pelaku penembakan polisi di Bekasi,
Rabu (1/6) kemarin, polisi melihat adanya kesamaan antara insiden di
Bekasi dengan penembakan di Palu, 25 Mei lalu. Dimana, pelaku sama-sama
menggunakan senjata laras panjang dan korbannya adalah polisi. “Sama
dengan teror bom, bisa jadi orang yang sama,” kata Boy.
Kepolisian tak menaruh perhatian khusus terhadap situasi keamanan
Kota Palu, Sulawesi Tengah. Sejauh ini dinilai masih kondusif, tapi
polisi terus bersiaga.
Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya peristiwa penembakan polisi
di Bekasi terjadi kemarin, sekitar pukul 03.40 WIB. Saat itu, tim
patroli rutin malam hari melintas di Kampung Jatiranggon, Jalan Raya
Mess AL RT 04/RW01, Jatiranggon, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi,
Jawa Barat. Seorang polisi meninggal dunia dalam kejdian tersebut.
Sebelumnya, dua orang anggota Polisi Brigadir Dua Januar Yudhistira
Pranata dan Brigadir Dua Andi Irbar Prawira, tewas ditembak saat terjadi
penyerangan yang terjadi di kantor Bank Central Asia (BCA) cabang Palu,
Sulawesi Tengah, 25 Mei 2011. Dan pada 1 Juni kemarin polisi mengklaim
pihaknya menemukan lima bom siap ledak dan tujuh bom yang tengah dirakit
ditemukan di Dusun Kapompa, Kelurahan Madale, Poso Kota Utara, Poso.
Sampai saat ini, polisi belum tahu apakah pelaku penembakan polisi
merupakan kelompok teror atau bukan. Namun, dari dua kasus penembakan
memiliki kemiripan dari segi korban adalah polisi dan pelakunya
menggunakan senjata laras panjang. Atas dasar kejadian tersebut, Boy
mengungkapkan pihaknya akan memberikan rompi anti peluru untuk para
anggota polisi.