Muslimah Berjilbab Warnai Parlemen, Guncang Belgia

Written By Juhernaidi on Minggu, 12 Juni 2011 | 11:22:00 AM

Tidak ada yang menyangka sebelumnya, wanita berjilbab seperti Ozhemir dapat memenangkan  kursi di parlemen (Berita SuaraMedia)
BRUSSEL  - Menurut hasil tidak resmi snap, enam deputi etnis Turki masuk di antara mereka yang akan menduduki parlemen regional Belgia setelah pemilu yang diselenggarakan pada hari Minggu, termasuk negara pertama kalinya deputi dengan jilbab.
Meskipun Turki tetap bersikeras pada larangan pemakaian penutup kepala walau negaranya memiliki penduduk 99 persen Muslim dan sebagian besar perempuan memakai jilbab sebagai salah satu praktik keagamaan.

Di daerah pemilihan,deputi tersebar di empat parlemen terpisah, Brussels di wilayah ibu kota, 89 deputi; Walloon, 75 deputies; di wilayah flemish, 124 deputi, dan Komunitas berbahasa Jerman, 25 deputi, yang dipilih, dengan kandidat 30 Turki.

Sebelum Pemilu pada hari Minggu, hanya dua deputi Turki yang telah duduk kursi di Parlemen regional Brussels. Menurut hasil snap, saat ini parlemen di Brussels dan Flemish memiliki tiga deputi Turki masing-masing wilayah. Mahinur Ozdemir, wanita 28 tahun dan berasal dari Turki, memasuki Parlemen Regional Brussel, mencetak sebuah prestasi yang pertama dalam sejarah Belgia, kata media Turki.

Bertindak sebagai konselor di kota Schaerbeek, yang disebut "Markas Turki" di Brussels sejak 2006, Ozdemir menambahkan bahwa kisah suksesnya merupakan satu bab lagi sebagai generasi baru Turki.

Ozdemir lulus dari program sumber daya manusia di Brussels Free University (ULB). Mendapat gelar sarjana dalam administrasi publik, yang deputi yang baru ini bekerja sebagai asisten eksekutif untuk Frankafon ketua Partai Kristen Demokrat Joëlle Milquet.

Pemilu parlemen regional Belgia di pada 7 Juni lalu, dimenangkan oleh 6 orang Turki dari 60 kandidat.

Setelah pemilihan dari Minggu, Mahinur Özdemir, 28, juga memasuki parlemen regional. Sebelum menjadi deputi, Özdemir telah menjabat sebagai sebuah konselor kota di dewan Schaerbeek sejak 2006. Schaerbeek memiliki banyak penduduk Turki.

Özdemir, yang adalah lulusan dari departemen sumber daya manusia di Free University of Brussels dan memiliki gelar Master dalam administrasi publik, adalah target untuk ekstremis sayap kanan pihak selama kampanye pemilihan umum.

Calon dari partai Frankafon Kristen Demokrat, Mahinur Ozdemir, yang  mendapat 2851 suara untuk menang, juga merupakan target dari partai ekstrim kanan selama kampanye pemilihan berlangsung karena jilbabnya. Beberapa media outlet mempublikasikan komentar dan berita mengenai Ozdemir, dan ada ketegangan di dalam partai ketika poster pemilihan mengedit fotonya dan menutupi jilbabnya. Pihak partai menolak tuduhan mencoba untuk menyembunyikan jilbabnya dia, yang mengatakan bahwa gambar telah disiapkan oleh sumber luar.

Di samping Pemilu regional, ada tujuh calon Turki yang mengikuti  pemilihan Parlemen Eropa. Selahattin Koçak, yang dianggap memiliki kemungkinan besar untuk menjadi calon anggota Parlemen Eropa (MEP) mendapat 35.000 suara, namun itu tidak cukup untuk menjadi MEP.
Beberapa kota Belgia memang mengaplikasikan peraturan untuk melarang memakai niqab dan burqa di hadapan publik. Kota Maaseik adalah yang pertama untuk menerapkan larangan tersebut. Seorang imigran Maroko, Khadija El Ouazzani, telah didenda 75 € di bawah peraturan karena memakai sebuah burqa. Menurut walikota Jan Creemers (Flemish Kristen Demokrat), 5 atau 6 perempuan dalam Maaseik telah "menyebabkan perasaan ketidakamanan" karena memakai burqa, dan ia menerima keluhan tentang mereka.

Simulasi Jangka Sorong