Gejala Sepele Yang Harus Diwaspadai

Written By Juhernaidi on Rabu, 01 Juni 2011 | 11:33:00 AM

Batuk adalah reaksi pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru. Gejala ini perlu diwaspadai, apalagi bila berlangsung lebih dari dua minggu. Kenali pula secara cermat berbagai kondisi yang menyertainya, misalnya batuk berdarah. (foto: torkusa)
Batuk adalah reaksi pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru. Gejala ini perlu diwaspadai, apalagi bila berlangsung lebih dari dua minggu. Kenali pula secara cermat berbagai kondisi yang menyertainya, misalnya batuk berdarah. (foto: torkusa)
Saat lampu oli pada dashboard mobil menyala, berarti ada yang tidak beres pada kendaraan. Sama seperti mobil, tubuh juga mengirim pesan saat ada yang tidak beres. Contohnya, nyeri dada, sesak napas, pusing, dll.

Yang perlu diperhatikan, kapan hal itu benar-benar menjadi tanda adanya suatu penyakit dan kapan bukan? Dalam bukunya, Your Body’s Red Light Warning Signals, Neil Shulman, MD, profesor spesialis penyakit dalam di Emory University School of Medicine, Atlanta, AS, memberi enam simtom medis yang harus Anda waspadai.

1. Turun berat badan atau tiba-tiba hilang nafsu makan.
Kalau Anda sedang melakukan program penurunan berat badan, tentu mengharapkan kondisi ini. Namun, bila makanan yang dikonsumsi sama dan berat badan turun tiba-tiba, Anda bisa jadi memiliki masalah kesehatan serius. Konsultasi ke dokter bila ini terjadi.

2. Bicara pelo, lumpuh, lemah, kebas dan bingung.
Gejala tersebut bisa menjadi tanda stroke. Sebaiknya Anda segera meminta pertolongan atau telepon rumah sakit untuk segera mengirim ambulans. Bila memungkinkan, segera ke ruang gawat darurat. Penanganan dini bisa mencegah kerusakan permanen pada otak dan menyelamatkan nyawa Anda. “Bicara pelo bisa muncul tanpa disadari,” ujar Shulman.
3. Feses berwarna hitam.
Kondisi ini bisa mengindikasikan perdarahan dari borok pada lambung atau usus kecil. Penting untuk menghentikan luka ini karena bisa jadi penyebab kanker.

Apa yang Anda konsumsi dapat mengubah warna dari feses. Namun, feses berwarna hitam berarti ada perdarahan di saluran cerna. Bisa menjadi pertanda dari perdarahan puru atau kanker.

4. Sakit kepala diiringi kekakuan leher dan demam.
Bisa menjadi indikator infeksi serius seperti meningitis. Menurut Shulman, bila Anda tidak dapat menempelkan dagu ke dada, bisa menjadi pertanda meningitis bakteri. Segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan tepat.

5. Sakit kepala tiba-tiba dan lebih parah dari biasanya.
Bisa menjadi pertanda perdarahan di otak. Sesegera mungkin ke ruang gawat darurat. Anerisme otak memang jarang, tetapi bisa terjadi bahkan pada orang di bawah usia 40 tahun.

“Sangat membahayakan bila tidak segera ditangani,” katanya. Bila Anda mengalami sakit kepala berat, bisa saja menderita anerisme karena kantong berisi darah menonjol ke luar dari bagian yang lemah pada dinding arteri otak. Jika bisa ditangani sebelum pecah, nyawa Anda bisa diselamatkan.

6a. Untuk wanita, perdarahan setelah menopause mungkin tanda kanker.
Kondisi ini bisa ditangani jika diketahui sejak dini.

6b. Untuk pria, benjolan pada testikel dengan atau tanpa benjolan kecil di pangkal paha bisa berbahaya.

Testis lebih sering dijumpai pada testikel yang tidak secara alami turun dari abdomen ke skrotum. Shulman menyarankan, lakukan pemeriksaan sendiri saat mandi. “Tentu tidak harus dilakukan setiap hari. Jika memahami tubuh sendiri, Anda akan segera tahu saat merasa ada yang tidak normal,” ucapnya.

Selepas dari hal tersebut, ada pula gejala yang harus diwaspadai, yaitu batuk, batuk adalah reaksi pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru. Gejala ini perlu diwaspadai, apalagi bila berlangsung lebih dari dua minggu. Kenali pula secara cermat berbagai kondisi yang menyertainya, misalnya batuk berdarah.

Januari sering diartikan “hujan sehari-hari”, setelah Desember dianggap sebagai “gede-gedenya sumber”. Hal itu sungguh tepat karena pada bulan-bulan ini curah hujan memang tengah mencapai puncaknya.

Saking seringnya air jatuh dari langit di bulan Januari, banyak kota di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan terendam. Berbagai penyakit langganan, seperti selesma, batuk, diare, demam berdarah pun mewabah. Waspada adalah kata yang tepat untuk mengantisipasi datangnya penyakit itu.

Refleks pertahanan
Menurut dr Pradjna Paramita, MD, FCCP, batuk adalah gerak refleks atau reaksi otomatis pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru. Bila ada benda asing ikut masuk sewaktu menghirup udara lewat saluran pernapasan, maka otomatis kita akan batuk untuk menghalaunya. Begitu pula bila saluran napas terangsang, misalnya, oleh adanya lendir atau dahak, maka kita juga akan batuk.

Prosesnya adalah, waktu zat pengganggu mencapai reseptor (simpul saraf afferent) batuk di hidung, tenggorokan, atau dada, reseptor tersebut akan menyampaikan pesan ke pusat batuk di otak, yang memberi sinyal supaya tubuh batuk.

Setelah kita menghirup udara, epiglotis (struktur tulang rawan yang bentuknya mirip lidah, menggantung pada laring, dan berperan mencegah masuknya makanan ke saluran napas ketika menelan) serta pita suara akan menutup rapat. Dengan demikian, udara dalam paru-paru terjebak.

Otot perut dan dada akan berkontraksi secara kuat sambil menekan sekat rongga badan. Pada akhirnya, pita suara dan epiglotis membuka dengan tiba-tiba sehingga udara yang terjebak itu meledak keluar.

Sebagai refleks pertahanan tubuh, batuk dapat terjadi akibat beberapa hal, misalnya tersedak makanan atau cairan serta iritasi asap dan debu. Semprotan pewangi ruangan, insektisida, cat, atau bahan kimia lain, juga makanan dingin, suhu dan udara, baik dingin maupun lembab dapat pula menyebabkan batuk.

Kurang dua minggu
dr Mita, begitu spesialis paru dari RSPAD Gatot Subroto ini akrab disapa, menyatakan bahwa batuk yang menyerang orang sehat akibat lingkungan semisal asap rokok, pewangi ruangan atau lainnya, biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Bila gangguan dari lingkungan berlangsung lama, maka hal itu bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Gangguan ISPA bisa berbentuk radang hidung (misalnya pilek), radang tenggorokan, hingga radang tonsil (amandel).

Batuk karena tenggorokan teriritasi sumber polusi atau terkena bakteri atau virus yang menjadi gejala ISPA merupakan gangguan kesehatan sederhana atau lumrah dijumpai sehari-hari. Normalnya, hal ini berlangsung kurang dari dua minggu. Namun, bila dibiarkan sampai kronis atau berlangsung lebih dari dua minggu, ISPA bisa menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia). Ini yang harus diwaspadai.

Bila hanya batuk, pilek, flu, amandel, hal itu biasanya tidak terlalu berbahaya. Namun, bila sudah disertai napas cepat dan sesak atau bunyi mengi, keluar dahak berwarna keruh, kuning atau hijau, coklat, abu-abu, apalagi bila ada darah, lalu ditambah nyeri di dada dan suhu tubuh meningkat yang berlangsung lama dan batuk lebih dari dua minggu, pemeriksaan yang lebih intesif perlu segera dilakukan.

“Batuk yang tidak sembuh-sembuh sampai lebih dari dua minggu kemungkinan merupakan gejala TBC atau asma," katanya.

Kecap dan jeruk
Untuk gangguan saluran pernapasan ringan seperti ISPA, obat simptomatik yang sederhana, seperti kecap campur jeruk, cukup efektif dan aman. Obat batuk, baik putih maupun hitam yang banyak dijual bebas juga bisa dimanfaatkan.

Bila batuk disertai demam, maka obat penurun panas akan bisa membantu. Sementara itu untuk mengatasi sumber masalah atau kumannya, hal itu harus diatasi dengan minum antibiotik yang diresepkan dokter. Penderita batuk juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh.

“Sedapat mungkin, makan lebih sering dengan gizi seimbang, cukup istirahat, dan menjaga emosi agar tidak meledak-ledak,” papar dr Mita.

Daya tahan tubuh yang baik memang sangat diperlukan sebagai pertahanan diri dalam melawan virus flu. Bila sudah terserang flu, maka ada baiknya untuk beristirahat selama beberapa hari.

Menyantap sup ayam seperti kebiasaan masyarakat Inggris sebenarnya dimaksudkan untuk menguatkan daya tahan tubuh. Sup membuat tubuh hangat, apalagi saat suhu udara sedang dingin. Dengan begitu, tubuh akan terasa lebih enak dan segar.

Menutupi hidung dan mulut dengan saputangan atau tisu saat batuk bisa mencegah penyebaran virus ke orang lain. Biasakan mencuci tangan secara teratur untuk melindungi diri dari flu. Tindakan itu juga berfungsi agar virus tidak terkumpul di tangan dan menyebar ke orang lain lewat jabat tangan. Sebuah penelitian menunjukkan, flu lebih banyak terjadi lewat jabat tangan daripada bersin. Nah, lho!

Selain 6 gejala ditambah batuk, bila Anda sering mengalami gejala-gelaja ringan berikut ini, sebaiknya periksakanlah ke dokter. Karena, ada beberapa penyakit serius yang sesungguhnya bisa dideteksi dari gejala ringan yang muncul. Keluhan kesehatan seperti apa saja yang perlu diwaspadai?

Kesemutan
Kesemutan biasanya merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalurkan. Misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama.

Namun, bila kesemutan timbul secara tiba-tiba (tanpa ada sebab), hati-hatilah, karena keluhan ini bisa menandakan gejala penyakit kencing manis, gangguan ginjal, hipertensi, tumor otak, bahkan stroke.

Kapan harus diwaspadai?
- Jika Anda mengalami mati rasa atau melemahnya kemampuan gerak secara mendadak di daerah wajah, tangan, atau kaki, terutama jika terjadi hanya di satu sisi tubuh (kiri atau kanan).
- Penglihatan kabur, pada salah satu atau kedua mata.
- Kehilangan keseimbangan secara mendadak ketika sedang berdiri atau berjalan.
- Sering sakit kepala mendadak tanpa diketahui penyebabnya.
- Jika kesemutan ini disertai dengan tanda-tanda lain, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, bahkan sakit kepala dan sering muntah-muntah. 

Yang harus dilakukan
Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Bila ditangani lebih dini, penyakit fatal seperti yang disebutkan sebelumnya, bisa dicegah, bahkan diobati dengan mudah.  

Sakit kepala
Biasanya, pusing atau sakit kepala terjadi bila di bagian kepala terasa sakit atau nyeri yang berasal dari dalam rongga kepala. Seringkali, untuk mengatasinya, kita hanya mengonsumsi obat pusing. Namun, bila sakit kepala tak kunjung sembuh, berarti ada indikasi lain. Bisa jadi nyeri di kepala itu adalah sinyal penyakit stroke, tumor otak, atau radang selaput otak.

Kapan harus diwaspadai?
- Saat bangun tidur kepala malah terasa pusing atau berputar (mengakibatkan tubuh sempoyongan pada saat mencoba berdiri), lalu dibarengi dengan rasa mual.
- Gangguan pada penglihatan dan keseimbangan menurun.
- Bila sakit kepala disertai dengan kejang-kejang, tubuh melemah, dan mati rasa.

Yang harus dilakukan
Konsultasikan dengan dokter, apakah Anda perlu minum obat-obatan khusus, menjalani CT Scan (foto tengkorak kepala),  atau melakukan pemeriksaan dengan alat MRI (magnetic resonance imaging) untuk mengungkap jelas apakah benar Anda mengalami gangguan pada pembuluh darah di otak

Nyeri dada
Rasa nyeri di daerah dada ini bisa menjadi gejala penyakit jantung. Nyeri ini antara lain disebabkan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen ke otot jantung. Misalnya, kebutuhan oksigen meningkat, namun pasokannya terlalu rendah. Kadangkala nyeri ini terjadi saat Anda sedang meledakkan amarah, atau sedang kelelahan karena berolahraga terlalu berat.

Kapan harus diwaspadai?
- Bila nyeri dada datang tanpa sebab. Misalnya, sewaktu Anda beristirahat, seperti sedang duduk-duduk santai atau sedang rebahan. - Lokasi nyeri di dada kiri atau di pertengahan dada. Rasanya seperti ditekan benda berat, ditusuk jarum, atau panas seperti terbakar.
- Nyeri berlangsung cukup lama, lebih dari 10 menit.

Yang harus Anda lakukan
Segera periksakan diri ke dokter. Sebab, semua yang Anda rasakan tadi merupakan tanda-tanda penyakit jantung koroner. Biasanya, makin berat penyakit, nyeri dada yang Anda alami akan berlangsung makin lama.
Ketika nyeri menyerang, bisa disertai keringat dingin, gelisah, kaki dan tangan dingin, hingga kejang-kejang, kesadaran menurun, atau pingsan, itu berarti Anda butuh pertolongan medis.

Simulasi Jangka Sorong