
BOGOR - Organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia menyatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina siap dibangun, setelah berbagai proses perizinan dilaksanakan. "Rumah Sakit Indonesia yang akan segera dimulai pembangunannya pada April 2011 ini akan sangat bermanfaat bagi para korban perang, karena dirancang khusus untuk menangani berbagai korban yang mengalami trauma dan membutuhkan rehabilitasi serta penanganan segera," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia, dr. Sarbini Abdul Murad, kepada ANTARA di Bogor, Selasa pagi.
Ia menjelaskan, dengan kapasitas 100 tempat
tidur dan ruangan operasi yang cukup luas, diharapkan RS sumbangan dari
rakyat Indonesia itu bisa membantu para korban perang di Jalur Gaza,
sehingga tidak perlu lagi keluar dari Gaza serta menempuh jarak yang
cukup jauh untuk mendapatkan pengobatan.
Ia mengemukakan bahwa
saat ini MER-C bersiap menandatangani kontrak dengan pihak kontraktor
lokal di Gaza untuk memulai pembangunan RS Indonesia itu.
Seluruh relawan yang bertugas di Jalur Gaza yang berjumlah tujuh orang
pun, katanya, menyiapkan berbagai hal terkait dengan penandatanganan
kontrak dan senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak di Gaza.
Tim insinyur dari Jakarta juga akan segera bertolak ke Gaza untuk
penandatanganan kontrak itu di mana seluruh perizinan tim saat ini
sedang dalam proses.