Para pejuang oposisi Libya, yang telah menahan serangan besar-besaran pasukan pemerintah, sedang mempersiapkan diri untuk berpawai menuju ibukota, Tripoli.
Pada lokasi di seluruh kota timur Benghazi, warga sipil berkumpul untuk melangsungkan kamp, belajar bagaimana menggunakan senjata api, dalam persiapan untuk pawai ini.
Para pemimpin dari unit-unit masyarakat pinggiran bermunculan di
timur Libya sembari mengatakan mereka telah memiliki 5.000 relawan.
"Semua orang Libya adalah sukarelawan dan mereka ingin melakukan apa
saja untuk mendapatkan pelatihan militer," kata Kolonel Muhammad Rifai,
seorang pilot pesawat tempur di pangkalan udara militer, yang juga
bergabung dengan para relawan.
Sejauh ini, tentara pemberontak baru saja mengkoordinir diri, dengan
pengumuman Selasa kemarin (1/3) bahwa Dewan Militer Libya telah dibentuk
dalam rangka untuk mengkoordinasikan antara unit yang berbeda yang
tersebar di wilayah timur Libya.
Benghazi, bagaimanapun, masih dipenuhi oleh semangat revolusioner
kurang dari dua minggu sejak kekalahan pasukan Gaddafi dan kelompok
oposisi disana berhasil membebaskan wilayah timur dari kendali Gaddafi.
Pada bagian lain, pasukan yang setia kepada Muammar Gaddafi, pemimpin
Libya, yang berjuang untuk mendapatkan kembali kendali atas kota-kota
yang dikuasai pemberontak di dekat Tripoli, mencoba untuk menciptakan
daerah penyangga di sekitar tempat kekuasaan Gaddafi