LONDON (Berita SuaraMedia) – Menteri Luar Negeri Inggris mengecam Iran
dan menyebut tindakan negara itu "benar-benar tidak dapat diterima"
setelah Pasukan Khusus Inggris menyita pengiriman barang berisi
persenjataan yang diduga senjata yang dikirimkan Iran untuk Taliban.
48 buah roket yang disita tersebut pengirimannya dihentikan di
Provinsi Nimruz, sebelah selatan Afghanistan, pada 5 Februari lalu.
Menurut para pejabat Inggris, hasil analisis teknis menunjukkan senjata-senjata tersebut berasal dari Iran.
William Hague mengatakan bahwa tindakan Iran bertentangan dengan
klaim Iran yang mendukung stabilitas dan keamanan di Afghanistan.
Roket-roket tersebut diyakini memiliki jangkauan yang lebih jauh dibandingkan dengan yang saat ini dimiliki Taliban.
Pasukan Inggris dan Afghanistan diyakini bekerja sama dalam operasi
penghentian pengiriman di Nimruz, provinsi yang berbatasan dengan Iran.
Hague mengatakan, "Hal ini benar-benar tidak dapat diterima. Ini bukan kelakuan dari tetangga yang bertanggung jawab."
"Hal itu bertentangan dengan klaim Iran di hadapan komunitas
internasional dan rakyatnya sendiri bahwa mereka mendukung stabilitas
dan keamanan di Afghanistan," tambahnya.
Sang menteri luar negeri menegaskan bahwa berdasar hasil analisis
teknis dan keadaan saat penyitaan, "tidak diragukan lagi" bahwa senjata
itu berasal dari Iran.
"Saya amat khawatir dengan bukti baru yang menunjukkan Iran terus
memasok persenjataan kepada Taliban, senjata yang jelas-jelas bertujuan
memberikan kemampuan kepada Taliban untuk membunuh para prajurit
Afghanistan dan ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Internasional) dari jarak
yang jauh," tambahnya.
Hague menambahkan, Duta Besar Inggris untuk Teheran sudah menyampaikan hal itu kepada Kementerian Luar Negeri Iran.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Liam Fox mengatakan, "Hal ini
membenarkan pandangan yang sering saya kemukakan mengenai bahaya dari
Iran yang tidak hanya melalui program nuklirnya, tapi juga kebijakannya
merusak stabilitas negara-negara tetangganya."
Mark Sedwill, perwakilan sipil senior NATO untuk Afghanistan,
mengatakan bahwa semua negara tetangga Iran berkewajiban mencegah
senjata jatuh ke tangan militan.
"Roket-roket ini memperlihatkan perubahan mendadak dalam hal dampak
mematikan persenjataan yang masuk ke Afghanistan dari Iran," tambah
Sedwill.
Dewan Keamanan PBB meminta Iran menghentikan aktivitas pengayaan Uranium hingga negara itu bisa menunjukkan tujuannya damai. Amerika Serikat yakin bahwa Iran berkeinginan membuat senjata nuklir.
Menurut Hague, laporan terakhir Badan Energi Atom Internasional
(IAEA) "memberikan bukti lebih lanjut" mengapa komunitas internasional
harus merasa khawatir dengan program nuklir Iran.
Ia mengatakan, "Laporan itu memperlihatkan pelanggaran kewajiban internasional yang dilakukan Iran di banyak kawasan."
"Iran terus memperkaya uranium, menentang berbagai resolusi Dewan
Keamanan PBB dan IAEA. Iran juga tidak dapat menjawabn pertanyaan
mengenai kemungkinan dimensi militer program nuklirnya," tambah Hague.
Hague menambahkan, "Ini harus berubah, Iran tidak boleh mengira bahwa
kejadian baru-baru ini di Timur Tengah sudah mengalihkan perhatian
dunia dari program nuklirnya.