Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa mengatakan ia akan mencalonkan diri untuk pemilihan presiden di tanah airnya Mesir.
Moussa mengumumkan pencalonannya untuk jabatan presiden pada hari
Minggu kemarin (27/2) setelah adanya pengumuman perubahan konstitusi, Associated Press melaporkan.
Konstitusi baru Mesir membatasi presiden untuk dua periode dan
memungkinkan banyaknya calon untuk maju. Unsur-unsur ini sebelumnya
telah ditolak di bawah rezim otoriter Hosni Mubarak selama tiga dekade.
Mantan menteri luar negeri Mesir Amr Mussa menikmati popularitas yang
luas di negara itu, terutama atas kritikan pedasnya terhadap Israel.
Kebanyakan rakyat Mesir menganggap Israel sebagai musuh meskipun
perjanjian damai telah terjadi pada tahun 1979 antara kedua belah pihak.
Dewan militer mengambil alih kekuasaan setelah delapan belas hari
protes rakyat yang puncaknya pengunduran diri Mubarak pada tanggal 11
Februari. Warga Mesir sejak itu menuntut militer segera menyerahkan
kekuasaan kepada sipil yang dipilih oleh rakyat.
Sementara itu, dewan militer yang berkuasa Mesir dilaporkan akan
meminta referendum tentang perubahan konstitusi pada akhir Maret.