Setidaknya
enam orang telah tewas dalam bentrokan antara demonstran pro-demokrasi
dan pasukan yang setia kepada rezim Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.Empat orang kehilangan nyawa mereka selama unjuk rasa di kota pelabuhan selatan Aden pada hari Sabtu kemarin (19/2), dan seorang mahasiswa tewas di kota selatan Taiz, koresponden Press TV melaporkan.
Demonstran mahasiswa lainnya terbunuh didekat kampus Universitas Sana'a di ibukota pada hari yang sama. Pemuda 16 tahun itu ditembak mati pada saat para pendukung pemerintah dengn bersenjata tongkat, dan batu mencoba masuk ke kampus.
Pasukan keamanan Yaman dilaporkan tidak melakukan intervensi.
Ada juga sejumlah insiden pada hari Jumat lalu.
Menurut saksi mata, setidaknya tiga demonstran pro-demokrasi tewas pada hari Jumat dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Aden distrik Khor Maqsar.
Sebuah granat tangan dilemparkan ke kerumunan demonstran di kota Taiz menewaskan dua orang dan menyebabkan sedikitnya 25 lainnya terluka.
Dan pendukung Abdullah Saleh dengan bersenjata tongkat dan kapak menyerang sebuah aksi demonstrasi pro-demokrasi dan melukai sedikitnya empat pengunjuk rasa di Sana'a pada hari Jumat.
Kekerasan mematikan Jumat lalu terjadi sehari setelah polisi anti huru hara Yaman melepaskan tembakan untuk membubarkan ribuan demonstran pro-demokrasi di Aden, menewaskan empat pemrotes dan melukai 17 lainnya.
Di Sana'a, 40 orang luka-luka setelah loyalis Saleh bersenjata menyerang kerumunan pengunjuk rasa pada hari Kamis sebelumnya.
Hari Sabtu kemarin menandai hari kesembilan dari protes pro-demokrasi di Yaman.
Warga Yaman, marah oleh maraknya korupsi dan pengangguran di negara ini dan terinspirasi oleh revolusi di Mesir dan Tunisia, mereka menuntut presiden Abdullah Saleh mengundurkan diri setelah 32 tahun berkuasa.
Pekan lalu, Saleh lagi mengatakan bahwa ia tidak akan maju dalam pemilu 2013 dan tidak akan menyerahkan kekuasaan kepada anaknya.
