Rumor
menyatakan bahwa Presiden Hosni Mubarak telah memutuskan untuk
mengumumkan pengunduran dirinya pada saat jutaan rakyat Mesir turun ke
jalan menuntut segera diakhiri pemerintahannya selama tiga dekade.
Jutaan pengunjuk rasa sudah mulai merayakan setelah mendengar
desas-desus tersebut di dekat Tahrir Square di Kairo pada hari Jumat
kemarin (4/2), Reuters melaporkan.
Namun, sumber-sumber independen belum dapat mengkonfirmasi rumor tersebut, yang telah menyebar di Mesir seperti api.
Di Kairo, pengunjuk rasa masih berada di tahrir Square, titik fokus dari protes anti-Mubarak baru-baru ini.
Mereka mengatakan mereka tidak akan meninggalkan alun-alun tersebut
sampai rezim Mubarak digulingkan. Mereka telah menjuluki Jumat sebagai
Hari Keberangkatan, mengatakan unjuk rasa besar-besaran bertujuan untuk
memaksa Mubarak keluar.
Demonstrasi serupa juga diadakan di Alexandria, Suez, Aswan dan
Mansoura. Para pemimpin oposisi telah menyerukan untuk 'Pekan Resolusi'
- satu minggu protes terhadap Mubarak.
Ketua Liga Arab Amr Mousa dan Mesir Menteri Pertahanan Hussein
Tantawi sempat mengunjungi demonstran anti-pemerintah di Tahrir Square.
Demonstrasi damai Jumat kemarin lebih besar dibandingkan dengan demonstrasi selama dua hari terakhir.
Sementara itu, ratusan ribu orang di seluruh dunia telah mengadakan aksi serupa untuk mendukung revolusioner Mesir.
Di ibukota Tunis Tunisia, pengunjuk rasa berkumpul di dekat Kedutaan
Besar Mesir. Mereka mengatakan kepada Presiden Mubarak untuk turun sama
seperti Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali yang digulingkan.
Di kota Turki Istanbul, demonstran menyerukan perubahan rezim segera di Mesir.
Di ibukota Libanon, Beirut, orang-orang berkumpul di luar Kedutaan Besar Mesir, menyerukan reformasi politik di Mesir.
Ribuan pengunjuk rasa Malaysia, yang turun ke jalan untuk
menunjukkan dukungan untuk revolusi Mesir, bentrok dengan polisi saat
mereka berpawai menuju ke Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur, seorang
koresponden Press TV.
Mereka menuntut Presiden AS Barack Obama menekan mitra Mesir mereka untuk turun.
Di ibukota Iran, Teheran, demonstran turun ke jalan setelah Shalat
Jumat, meneriakkan slogan-slogan anti Israel, Amerika Serikat, dan
Mubarak.
Mereka membakar gambar Mubarak dan Obama, membakar bendera Amerika dan Israel.
Demonstrasi serupa juga dilakukan di negara-negara lain seperti
Republik Ceko, Belgia, Yordania, dan Thailand untuk menunjukkan
solidaritas dengan pengunjuk rasa di Mesir.