Badai Kerusuhan Menghadang Timur Tengah

Written By Juhernaidi on Minggu, 06 Februari 2011 | 10:44:00 AM

Badai Kerusuhan Menghadang Timur Tengah
MUENCHEN - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengatakan Timur Tengah menghadapi badai kerusuhan. Hillary menyarankan negara-negara di kawasan itu harus merangkul perubahan demokratik.

''Status quo di kawasan itu jelas tidak bisa dipertahankan lagi,'' kata Hillary. ''Transisi ke demokrasi mungkin bisa menimbulkan suasana kacau. Tetapi pada akhirnya, rakyat bebas memerintah negeri mereka sendiri dengan baik.''

Hillary mengeluarkan pernyataan itu menyusul kerusuhan yang menyebabkan presiden Tunisia melarikan diri. Mesir dilanda gelombang aksi protes mendesak Presiden Hosni Mubarak turun. Aksi unjuk rasa juga berlangsung di Yordania dan Yaman.

Dalam pertemuan Kuartet Timur Tengah di Munchen, Hillary mengatakan:''Kawasan itu sedang dilanda badai yang besar. Inilah yang mendorong para demonstran turun ke jalan-jalan di Tunisia, Kairo dan kota-kota di seluruh kawasan. Status quo jelas tidak bisa dipertahankan."

Untuk jangka pendek, status quo mungkin bisa dibenarkan. Tetapi untuk jangka panjang, status quo akan susah untuk dibenarkan.

Hillary mengakui bahwa transisi akan membuat periode yang tidak stabil. Tetapi, negara-negara nantinya akan menjadi lebih makmur kalau mereka lebih terbuka. "Ini bukan hanya masalah idealisme, tetapi merupakan kebutuhan strategis," kata Hillary. Amerika menyerukan agar peralihan kekuasaan di Mesir segera dilakukan dengan cara damai.

Simulasi Jangka Sorong