;Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden tiba di Afghanistan, Senin (11/1), untuk bertemu dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan berkunjung ke tentara AS. Lawatan Biden terkesan mendadak karena tidak diumumkan sebelumnya dengan alasan keamanan.
Biden akan memeriksa kesiapan AS yang akan melakukan penarikan pasukan secara berangsur-angsur dari Afghanistan pada Juli nanti. Keputusan menarik pasukan ini telah memancing kritik dari beberapa anggota Republik di Kongres AS yang mengkhawatirkan pelepasan sekutu penting itu.
"Tujuan awal lawatan ini adalah untuk menilai kemajuan persiapan pengalihan keamanan kepada Afghanistan awal 2011, dan untuk menunjukkan komitmen kami pada kemitraan jangka panjang dengan Afghanistan," kata seorang Gedung Putih.
Karzai dan pendukung-pendukung Barat-nya ingin pasukan keamanan Afghanistan untuk mengambil tanggung jawab keamanan pada akhir 2014.
Mendarat di bandara Kabul dalam pesawat Air Force Two, Biden terbang dengan sebuah helikopter ke Kedubes AS di Kabul untuk pembicaraan dengan Jenderal David Petraeus, kepala pasukan AS di Afghanistan, dan Dubes AS Karl Eikenberry.
Biden juga akan bertemu dengan anggota militer dan personil sipil AS, serta melawat ke Pusat Pelatihan Militer Nasional Afghanistan.
Lawatan itu merupakan kunjungan pertama kali Biden di Afghanistan sebagai wakil presiden. Ia terakhir di negara itu pada Januari 2009.
Kedatangan Biden ke Afghanistan merupakan aplikasi dari review Presiden AS Barack Obama bulan lalu.
Review itu menunjukkan pasukan AS dan NATO telah membuat kemajuan menghadapi Taliban dan Al Qaida, tapi tantangan serius masih ada. Momentum Taliban, katanya, tertangkap di banyak bagian Afghanistan dan menurun di beberapa daerah.
Selain itu, review pun menyebutkan AS telah siap untuk memulai penarikan pasukannya--yang berjumlah sekitar 97.000 dalam total pasukan asing yang seluruhnya berjumlah 150.000 tentara--berangsur-angsur pada Juli.
"Kami di sini bukan untuk memerintah Afghanistan, kami di sini bukan untuk pembangunan bangsa, kami di sini bukan untuk menjamin Afghanistan bagi warga Afghanistan. Mereka yang bertanggung jawab mestinya pada warga Afghanistan," kata seorang pejabat Gedung Putih.
"Satu-satunya tujuan misi kami sekarang adalah membantu Afghanistan berada pada posisi tempat mereka sehingga dapat menerima sepenuhnya tanggung jawab untuk memerintah negara ini dan mengamankan negara ini," ujarnya.
AS telah mengirim untuk sementara waktu 1.400 marinir ke Afghanistan dalam upaya untuk mempertahankan pencapaian keamanan yang rapuh, tapi jumlah tentara AS secara keseluruhan tidak akan melampaui batas yang telah diumumkan, demikian Pentagon pekan lalu.
Wapres AS Bertemu Presiden Afghanistan
Written By Juhernaidi on Selasa, 11 Januari 2011 | 12:42:00 PM
Label:
Internasional