Mesir pada hari Rabu kemarin (5/1) telah merilis sketsa karya seniman forensik yang mencoba untuk merekonstruksi wajah orang yang diduga telah meledakkan dirinya di luar sebuah gereja Alexandria dan membunuh 21 orang pada malam Tahun Baru.Polisi mengatakan sketsa itu didistribusikan kepada media massa dengan harapan bahwa publikasi sketsa mungkin akan menghasilkan petunjuk tentang identitas orang tersebut.
Rekonstruksi dilakukan berdasarkan temuan di lokasi ledakan, yang juga melukai 79 orang.
Pada hari Selasa lalu, pihak berwenang mengatakan kepala terpenggal ditemukan di tempat kejadian dan ahli bedah yang dipanggil untuk mencoba merekonstruksi fitur dari wajah, menyatakan kepala itu milik seorang pria berusia 30-an.
Mereka mengatakan diperkirakan orang itu telah merencanakan untuk memasuki gereja, tetapi terhalang oleh penjaga polisi yang berada di gerbang.
Dia kemudian dikatakan telah memicu sabuk bahan peledak yang dikemas dengan berat 10 hingga 15 kilogram (22-33 pon) TNT.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab ats serangan, namun Presiden Hosni Mubarak mengatakan ada "tangan asing"yang terlibat.
