Dari data perkebunan sawit di Riau tercatat, ekspor CPO tahun 2010 menembus angka penjualan 5,521 miliar dolar Amerika, sehingga dermaga Dumai tercatat sebagai pengekspor minyak kelapa sawit terbesar nasional.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau Asmawie Mukri, sejak Dumai dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus dan juga pengembangan klaster industeri sawit, memberikan dampak yang positif. Sebagai gerbang perekonomian baru di pantai timur Sumatra, Dumai sudah bisa memberikan kontribusi positif dengan pencapaian nilai ekspos.
‘’Dermaga Dumai di cap sebagai pengekspor CPO terbesar di Indonesia karena peningkatan angka penjualannya yang signifikan setiap tahun,’’ kata dia, Rabu (19/1) di Pekanbaru.
Dikatakannya, cari catatan Disperindag Dumai yang diterima provinsi, tercatat pada 2010, lebih 24 persen dari tahun sebelumnya (2009) yang hanya meraup angka 4,059 miliar dolar AS. Angka ini sangat besar dibanding pelabuhan pengekspor CPO lainnya di Indonesia. Sementara untuk tonase CPO pada 2009 dan 2010, mengalami fluktuasi dengan angka 7.807.475,627 ton di 2009, dan 7.534.751,452 ton di 2010.
‘’Dampak dari ini, membuat investor asing memberikan iklim positif untuk menanamkan modalnya di Dumai khususnya pada sektor perkebunan sawit,’’ kata dia.
Dijelaskannya, dari dermaga Dumai, CPO yang diekspor ditampung oleh 83 negara dunia. Tiga di antaranya Belanda, Cina, dan India, mendapat pasokan terbesar CPO Indonesia yang keseluruhannya rata-rata diberangkatkan dengan menggunakan kapal tanker melalui Pelabuhan Dumai.
