Takut Ancaman Al-Qaidah, Gereja di Irak Batalkan Perayaan Natal

Written By Juhernaidi on Kamis, 23 Desember 2010 | 9:24:00 AM

Tidak ada dekorasi, tidak ada Misa tengah malam. Bahkan penampilan Santa Claus setelah para pemimpin Kristen Irak membatalkan perayaan Natal di tengah ancaman terbaru al-Qaidah pada masyarakat kristen Irak yang masih ketakutan atas insiden pengepungan berdarah di sebuah gereja di Baghdad.
Pada hari Selasa lalu, al-Qaidah mengancam akan lebih banyak serangan terhadap warga Kristen Irak, banyak di antara warga kristen Irak telah meninggalkan rumah mereka atau negara itu sejak serangan terhadap gereja beberapa waktu lalu.
Sebuah dewan yang mewakili denominasi Kristen di Irak menyarankan pengikutnya untuk membatalkan perayaan Natal umum sebagian dari kepedulian untuk kelangsungan hidup mereka dan sebagai acara berkabung bagi para korban tewas dalam pengepungan gereja.
"Tidak ada yang bisa mengabaikan ancaman al-Qaidah terhadap umat Kristen Irak," kata Uskup Agung Chaldean Louis Sako di Kirkuk. "Kami tidak dapat menemukan satu sumber sukacita yang membuat kami bisa merayakan natal.."
Pejabat Gereja di Baghdad, serta di kota-kota utara Kirkuk dan Mosul dan kota selatan Basra, mengatakan mereka tidak akan memasang dekorasi Natal atau merayakan Misa tengah malam. Mereka mendesak jamaah tidak menghiasi rumah mereka. Bahkan penampilan oleh Santa Claus dibatalkan.
"Ini untuk menghindari serangan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa orang-orang yang bersedih, tidak bahagia," kata Younadim Kanna, seorang anggota parlemen Kristen dari Baghdad.
Sejak serangan terhadap gereja, sekitar 1.000 keluarga kristen telah melarikan diri ke wilayah Irak yang lebih aman yang diperintah Kurdi di utara, menurut PBB, yang baru-baru ini memperingatkan eksodus stabil Kristen Irak.

Simulasi Jangka Sorong