Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan rumah di dua desa rusak ringan terutama dibagian atap.
Informasi dihimpun angin putting beliung yang datang secara tiba-tiba menjelang siang itu, sempat membuat sebagian warga berhamburan keluar dari dalam rumah.
Mereka memilih mengungsi ke tanah lapang dan areal pesawahan, guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena atap rumah yang rumah sebagian merusak bagian langit-langit.
"Tidak hanya jatuh ke tanah tapi banyak genting yang jatuh ke dalam dan merusak langit-langit. Takut tertimpa genteng yang jatuh ke dalam rumah, warga berhamburan keluar," kata Opik warga Desa Kertajadi, Cidaun.
Bahkan akibat terkena angin yang bertiup sangat kencang itu, rumah milik Eman Kardiman di Desa Kertajadi, ambruk. Beruntung pemilik rumah dan keluarganya sedang tidak berada di dalam.
"Saat rumah itu ambruk pemilik rumah sedang bertugas di PPK Cidaun, sedangkan kelurganya sedang berkunjung ke familinya di Cianjur," ucapnya.
Angin yang bertiup kencang dengan durasi hampir 15 menit itu, juga meluluh lantahkan atap tiga rumah milik warga di Desa Cidamar. Puluhan kepala keluarga yang rumahnya rusak terpaksa mengungsi ke rumah tetanga.
Sementara itu, selain angin puting beliung, angin di pantai selatan Cianjur, sejak satu pekan terakhir bertiup cukup kencang. Sehingga puluhan nelayan yang biasa mencari ikan di pantai tersebut, terpaksa berhenti melaut.
"Sudah hampir dua minggu angin laut cukup kencang. Sehingga tidak ada nelayan yang berani melaut," kata Hadi nelayan Pantai Jayanti, Cidaun.