Kabel diplomatik AS yang dibocorkan oleh WikiLeaks menyebutkan bahwa diplomat AS di Selandia Baru melakukan penyusupan di masjid-masjid yang ada di negara kepulauan Pasifik tersebut.
Diplomat AS yang melakukan penyusupan itu bahkan mengunjungi masjid untuk mendengarkan ceramah agama berbaur dengan jamaah yang lain.
"Diplomat AS itu datang sebagai seorang jamaah masjid," kata juru bicara masjid Ponsonby Selandia Baru, pada hari Ahad kemarin (26/12) kepada NZHerald berdasarkan kabel diplomatik yang diperoleh pada tanggal 26 Desember, mengacu kepada diplomat AS yang menyusup ke masjid mereka.
"Semua orang menyambut dirinya," tambah juru bicara masjid itu.
Kabel, bertanggal 24 Oktober 2006, dan dikirim oleh wakil ketua misi kedutaan AS David Keegan, menggambarkan bagaimana seorang pejabat konsulat yang tidak disebutkan namanya menghadiri kegiatan di masjid Ponsonby dengan tujuan mengumpulkan informasi tentang komunitas Muslim yang ada di sana.
Kabel diplomatik yang dikirim ke Washington juga melaporkan adanya makan malam anggota masyarakat Muslim dan pertemuan dengan ulama Islam yang dihadiri oleh diplomat AS.
Beberapa petugas masjid, mengidentifikasi diplomat AS itu sebagai pejabat Departemen Luar Negeri bernama Kaweem Koshaan.
Meskipun adanya beberapa kunjungan oleh pejabat AS yang lain, AS sendiri tidak bisa membuktikan adanya tanda-tanda Al-Qaidah atau perilaku ekstremis di kalangan umat Islam moderat yang ada di Selandia Baru.
Namun, kabel diplomatik itu melaporkan bahwa adanya keprihatinan AS atas berkembangnya ajaran Wahabi.
Muslim Selandia Baru mendapatkan perhatian meningkat dari masyarakat yang lebih luas karena masyarakat muslim di sana menghadapi perpecahan internal, pengaruh Wahabi dari kelompok luar negeri, dan diskriminasi," kata kabel diplomatik tersebut.
Kontroversi ini meningkat setelah media melaporkna bahwa FBI telah menyusupkan informan non-Muslim mereka di masjid California untuk mencari kasus terorisme hampir dua tahun yang lalu.