Kerugian akibat banjir yang merendam ratusan hektare sawah di sejumlah desa di Kecamatan Dander, Kapas dan Kota, Bojonegoro, Jatim, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Banjir yang terjadi akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir ini menyebabkan tanaman padi rusak. Kalau padi yang baru tanam atau yang sudah berbuah terendam air selama tiga hari jelas mati," kata Ketua Kontak Tani Nelayan dan Andalan (KTNA) Bojonegoro, Sarif Usman, Selasa (7/12).
Dia menyebutkan, biaya produksi tanaman padi yang baru tanam, mulai tenaga kerja, bibit, pupuk dan lainnya berkisar Rp1,5 juta/hektare, sedangkan tanaman padi yang sudah berusia satu bulan ke atas biaya produksinya mencapai Rp5 juta/hektare.
Berdasarkan data pada Dinas Pertanian Bojonegoro, areal tanaman padi yang diterjang banjir bandang dari wilayah selatan di Desa Sumbertlaseh, Mojoranu dan Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, tercatat sekitar 200 hektare.
Sementara ratusan hektare tanaman padi lainnya ada di Desa Sambiroto, Ngampel, Kalianyar, Kecamatan Kapas, juga Desa Sukorejo, Campurejo, Kecamatan Kota, baik yang baru tanam dan sudah berbuah, juga terendam banjir.
Air dari wilayah selatan tersebut, tidak bisa turun secara grafitasi, karena ketinggian air Bengawan Solo masih tinggi. "Total kerugian akibat banjir itu bisa mencapai ratusan juta rupiah," jelasnya.
Seorang petani di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kadar (54), mengaku, dengan puluhan petani lainnya yang masih sedesa, terpaksa memanen paksa tanaman padinya, begitu banjir datang.
Normalnya, lanjutnya, tanaman padi tersebut dipanen sepekan atau dua pekan lagi. "tapi, kalau tidak dipanen sekarang jelas mati membusuk, sebab semuanya terendam banjir," kata Kadar yang ditemui sedang menjemur gabahnya di lapangan depan rumahnya.
Menurut dia, karena dipanen paksa harga gabah anjlok, karena hanya mencapai Rp2.800,00/kg, sedangkan harga gabah di wilayah setempat bisa mencapai Rp3.200,00/kg. "Itu pun produksinya turun 50 persen," jelasnya.
Banjir Bojonegoro, Petani Merugi Ratusan Juta
Written By Juhernaidi on Selasa, 07 Desember 2010 | 12:28:00 PM
Label:
Nasional
