Presiden Palestina pada Kamis di Kairo kembali menyatakan tidak akan melanjutkan perundingan perdamaian dengan Israel bila negara Yahudi itu tidak membekukan pemukiman.
"Kami tidak akan melanjutkan perundingan selama Israel tetap memperluas pembangunan permukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem," kata Abbas seusai bertemu dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Abbas juga menegaskan, "Kami dengan jelas telah menyampaikan sikap ini kepada Amerika Serikat bahwa tanpa pembekuan permukiman, tidak perundingan."
Kepada wartawan Abbas juga mempertanyakan pengakuan AS mengenai kegagalannya membujuk Israel untuk menghentikan permukiman di tanah Palestina yang diduduki sejak 1976.
"Kami ingin mengetahui apa sebetulnya yang terjadi pada AS dan Israel," katanya.
Abbas merujuk pada pernyataan AS bahwa Washington mengakhiri tuntutannya agar Israel memperbarui pembekuan permukiman Yahudi, sehingga mengacaukan upaya perundingan langsung.
Permukiman Yahudi juga mendorong Palestina menghentikan perundingan langsung yang digagas Presiden AS Barack Obama pada September.
Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS pada Selasa mengakui bahwa upaya yang dilakukannya dalam sebulan terakhir tidak membuahkan hasil.
Sementara itu, Abbas juga mengatakan ia akan bertemu dengan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell, yang dijadwalkan berkunjung ke kawasan itu pekan depan.
Di sisi lain, Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad dan Ketua Juru Runding Palestina Saeb Erakat, Kamis, bertolak ke Washington atas undangan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat tinggi Amerika Serikat mengenai krisis perundingan perdamaian tersebut.
Menlu Hillary juga mengundang Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak untuk mempertemukan dengan para pejabat Palestina dalam suatu forum khusus dalam upaya mengidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina.
PM Fayyad dan Menhan Ehud Barak direncanakan berpidato dalam forum tersebut.
Kalangan pengamat menilai, forum itu sengaja digelar AS untuk menetralisir kemarahan Palestina atas pengakuannya menyangkut kegagalan membujuk Israel.
Setelah mengunjungi Kairo, Abbas akan melanjutkan lawatannya ke Jordania dalam misi yang sama, kata Duta Besar Palestina untuk Mesir, Barakat Al-Farra.
"Kami tidak akan melanjutkan perundingan selama Israel tetap memperluas pembangunan permukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem," kata Abbas seusai bertemu dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Abbas juga menegaskan, "Kami dengan jelas telah menyampaikan sikap ini kepada Amerika Serikat bahwa tanpa pembekuan permukiman, tidak perundingan."
Kepada wartawan Abbas juga mempertanyakan pengakuan AS mengenai kegagalannya membujuk Israel untuk menghentikan permukiman di tanah Palestina yang diduduki sejak 1976.
"Kami ingin mengetahui apa sebetulnya yang terjadi pada AS dan Israel," katanya.
Abbas merujuk pada pernyataan AS bahwa Washington mengakhiri tuntutannya agar Israel memperbarui pembekuan permukiman Yahudi, sehingga mengacaukan upaya perundingan langsung.
Permukiman Yahudi juga mendorong Palestina menghentikan perundingan langsung yang digagas Presiden AS Barack Obama pada September.
Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS pada Selasa mengakui bahwa upaya yang dilakukannya dalam sebulan terakhir tidak membuahkan hasil.
Sementara itu, Abbas juga mengatakan ia akan bertemu dengan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell, yang dijadwalkan berkunjung ke kawasan itu pekan depan.
Di sisi lain, Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad dan Ketua Juru Runding Palestina Saeb Erakat, Kamis, bertolak ke Washington atas undangan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat tinggi Amerika Serikat mengenai krisis perundingan perdamaian tersebut.
Menlu Hillary juga mengundang Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak untuk mempertemukan dengan para pejabat Palestina dalam suatu forum khusus dalam upaya mengidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina.
PM Fayyad dan Menhan Ehud Barak direncanakan berpidato dalam forum tersebut.
Kalangan pengamat menilai, forum itu sengaja digelar AS untuk menetralisir kemarahan Palestina atas pengakuannya menyangkut kegagalan membujuk Israel.
Setelah mengunjungi Kairo, Abbas akan melanjutkan lawatannya ke Jordania dalam misi yang sama, kata Duta Besar Palestina untuk Mesir, Barakat Al-Farra.