
Jakarta- Gunung berapi mengeluarkan materi berbahaya dan tidak berbahaya seperti awan debu. Lalu materi apa saja yang perlu diwaspadai saat gunung berapi meletus?
Awalnya, gunung berapi akan mengeluarkan abu yang terdiri dari potongan kecil batu dan kaca. Abu sangat kasar, padat dan sedikit korosif. Materi ini mengandung listrik saat basah dan tidak dapat larut dalam air.
Kejatuhan abu menyebabkan keadaan gelap gulita di siang hari. Saat hujan dan petir, abu dapat menyebabkan listrik padam, memutuskan jaringan komunikasi dan menyebabkan disorientasi arah.
Saat meletus, gunung berapi mengeluarkan magma yang merupakan batuan cair yang terletak di dalam kamar magma di bawah permukaan bumi. Magma ini merupakan larutan silika bersuhu tinggi yang kompleks dan merupakan asal semua batuan beku.
Setelah itu, magma akan keluar dalam bentuk lava atau lahar dari gunung berapi yang membuka. Lava merupakan campuran panas dan dingin dari air dan batuan yang mengalir dari lereng gunung berapi.
Saat bergerak, lava tampak seperti beton basah yang membawa batuan hingga berdiameter 10 meter. Lava memiliki variasi ukuran dan kecepatan. Lava besar dapat mengalir beberapa puluh meter per detik, terlalu cepat bagi orang untuk berlari.
Magma juga mengandung gas terlarut yang dilepaskan ke atmosfer saat letusan. Gas yang terlepas muncul dari tanah, ventilasi vulkanik, fumarol dan sistem hidrotermal.
Gas yang paling berlimpah biasanya dilepaskan ke atmosfer dari sistem vulkanik adalah uap air (H2O), diikuti oleh karbon dioksida (CO2) dan sulfur dioksida (SO2). Gunung berapi juga melepaskan sejumlah kecil gas lainnya, termasuk hidrogen sulfida (H2S), hidrogen (H2), karbon monoksida (CO), hidrogen klorida (HCL), hidrogen fluorida (HF), dan helium (Dia).
Efek lain dari gunung berapi adalah tanah longsor. Ini adalah kejatuhan materi batu besar dan tanah dengan arus yang sangat cepat akibat gaya gravitasi. Campuran tersebut bergerak dalam keadaan basah atau kering.
Selanjutnya adalah aliran piroklastik tinggi yang terdiri dari campuran batuan panas yang kering dan gas panas yang meletus dengan kecepatan tinggi. Peristiwa ini hasil dari letusan nonledakan saat bagian kubah runtuh menuruni lereng curam.
Selain abu, udara juga dapat dipenuhi oleh Tephra. Ini adalah istilah umum untuk fragmen batuan vulkanik dan lava yang terlepas ke udara akibat ledakan gas panas. Fragmen ini berukuran 2 milimeter hingga 1 meter. Materi berukuran besar biasanya langsung jatuh ke tanah namun fragmen tephra kecil dapat melakukan perjalanan ratusan hingga ribuan kilometer arah angin dari gunung berapi.