Kontroversi Deteksi Dini Kanker Payudara

Written By Juhernaidi on Jumat, 01 Oktober 2010 | 11:09:00 PM

Sebuah penelitian pada mammogram menemukan bahwa pendeteksian kanker payudara dapat menurunkan risiko kematian pada penderita wanita berusia 40 tahunan. Penelitian tersebut kini memicu kontroversi akan siapa dan kapan wanita perlu melakukan pemeriksaan mammogram. Kanker stadium dini tidak akan menunjukkan gejala apa-apa dan seringkali tidak bisa dideteksi bahkan oleh seorang yang ahli sekali pun.
Penelitian yang dilakukan di Swedia
menemukan bahwa wanita berusia 40-an yang melakukan pemeriksaan ini dikaitkan dengan pengurangan risiko kematian sekitar 26 persen. Semakin dini kanker payudara terdeteksi, semakin baik tingkat kemungkinan sembuh. Sekitar 1.250 wanita yang menjalankan skrining mammogram sebanyak lima kali selama 10 tahun, dapat menyelamatkan satu nyawa. Hal ini diungkapkan penulis studi Hakan Jonsson mengatakan dalam sebuah konferensi pers, Kamis (30/9).

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Singapura pun mengatakan hal yang serupa. Dr Ang Peng Tiam, Direktur medis di Parkway Cancer Centre di Singapura mengatakan, "Jika Anda seorang wanita berusia lebih dari 40 tahun, telepon dokter Anda untuk mengatur jadwal mammogram tahunan Anda hari ini juga." Menurut penelitian, semakin cepat kanker payudara berhasil dideteksi sejak dini karena adanya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan skrining mamografi.

Namun, setahun yang lalu sebuah panel ilmu pengetahuan AS tidak menyarankan terhadap skrining rutin sebelum usia 50 tahun. Para ilmuwan mengatakan bahwa manfaat dari skrining tersebut sangat kecil, sementara itu potensi masalah dari skrining mammgograf justru semakin besar dan dapat memicu timbulnya kanker. Keputusan harus diserahkan kepada setiap wanita dan dokternya

Simulasi Jangka Sorong