Warga Priok Ketakutan

Written By Juhernaidi on Senin, 20 September 2010 | 1:13:00 PM

Warga Priok Ketakutan
JAKARTA (Pos Kota) – Warga Jakarta Utara, khususnya Tanjung Priok cemas dan panik dengan pernyataan sejumlah pejabat negara yang memperkirakan sepanjang Jl. RE Martadina berpotensi tenggelam menyusul amblesnya sepanjang 130 meter jalan tersebut hingga ke dalaman 7 meter.
“Kalau memang sudah tau akan amblas, sebaiknya cepat diantisipasi sebelum nanti kejadian beneran,” tutur Muhadi, tokoh masyarakat RW 014 Kelurahan Tanjung Priok.
Menurutnya, sekarang ini warga Volker dan Tanjung Priok lainnya  ketakutan dengan adanya pernyataan seperti itu. Banyak diantaranya khususnya ibu-ibu yang nggak bisa tidur, karena khawatir benar-benar terjadi tanahnya akan amlas hingga ke dasar laut.
“Kami sekarang tidak bisa tidur, soalnya tempat tinggal kami persis di pinggir laut, di bibir Jalan RE Martadinata,” cerita Ny. Ayu, warga lainnya. “Kita berharap pemerintah memberikan solusinya.”
Namun, banyak sebagian warga menuding Kementri PU dan terkait ingin lepas tanggung jawab atas amblesnya Jl. RE Martadinata Volker tersebut, sehingga mereka mencari-cari alas an pembenaran dan kambing hitamnya yakni tanah di Jakarta Utara khususnya sekitar pelabuhan dan Jl. RE Martadina labil dan kerap turun 50 cm/tahunnya.
Warga berharap, agar pejabat pemerintah jangan mengeluarkan pernyataan yang menyesatkan hanya sekedar membela diri yang berakibat timbulnya keresahan dan kepanikan di masyarakat luas.
Seharusnya, kata warga, kalau sudah tahu sepanjang Jl. RE Martadinata setiap tahunnya turun hingga 50 cm, mestinya sudah diantisipasi ketika meninggikan jalan. Tapi yang terjadi kalau bekas patahan dan cor-coran beton jalan, tidak sebatang besipun terlihat, selain itu banyak warga menyaksikan ketika pengadukan semen menggunakan air laut yang ditimba pakai ember.
“Harusnya pemborongnya yang perlu dikasih sanksi, karena korupsi pembangunan jalan itu cukup kental, bukannya malah mencari pembenaran dan menakut-nakuti akan ada amblas susulan,” lanjut Ny. Ayu.
Sementara itu di lokasi runtuhnya Jl. RE Martadinata, masih banyak warga yang berdatangan, bahkan ada yang mengaku berasal dari Bogor dan Bekasi. “Saya penasaran aja, soalnya di televisi sama Koran kayaknya heboh banget,” kata Mabrori, warga Bekasi.

Baca Juga

Simulasi Jangka Sorong