Mancanegara-Sebuah serangan baru yang dipimpin AS di Afghanistan selatan telah memaksa ribuan penduduk sipil untuk meninggalkan rumah mereka, kata pejabat Kabul.Ratusan keluarga telah terlantar akibat pertempuran sengit di sekitar kota Kandahar.
Menurut pihak berwenang Afghanistan, sejauh ini 1.000 keluarga telah melarikan diri dari daerah tersebut.
"Lebih dari 900 keluarga tiba dari distrik Arghandab dan Zhari ke kota Kandahar dalam sebulan terakhir," kata Mohammad Azim Nawabi, direktur departemen pengungsi Kandahar.
"Orang-orang masih melarikan diri dari desa mereka dan dalam keadaan yang sangat buruk ketika mereka tiba."
Banyak dari mereka, yang meninggalkan rumah, sekarang menerima bantuan melalui organisasi-organisasi amal internasional.
Lebih dari 7.000 pasukan yang dipimpin AS melancarkan Operasi Dragon Strike di luar Kandahar pekan lalu.
Ratusan warga sipil telah kehilangan nyawa dalam serangan udara yang dipimpin AS atau operasi darat di berbagai bagian negara yang dilanda perang selama beberapa bulan terakhir.
Kematian warga sipil di tangan pasukan asing selalu menjadi sumber kemarahan warga Afghanistan, dan menuai kritik kuat dari Kabul.
Korban jiwa sipil di tangan pasukan asing telah menyebabkan peningkatan dramatis dalam sentimen anti-Amerika di Afghanistan.
Sebuah laporan PBB baru-baru ini mengungkapkan bahwa kematian warga sipil telah melonjak 31 persen pada semester pertama tahun 2010.
