Dua Tokoh Jihad, Anwar Awlaqi dan Adam Gadahn Rilis Video Terbaru Mereka

Written By Juhernaidi on Kamis, 30 September 2010 | 12:14:00 PM

Mancanegara-Dua ulama Islam yang dicap radikal oleh AS dan sekutunya, yang keduanya memiliki akar Amerika telah muncul kembali pagi ini (29/9), pada saat pejabat di Eropa dan AS sudah dalam kondisi siaga tinggi karena ketakutan akan adanya ancaman serangan teror kelompok Jihad terhadap Barat.
Ulama kelahiran Yaman yang merupakan warga Amerika, Anwar Al-Awlaki, yang terkait dengan penembakan di Fort Hood dan pemboman Natal Hari pada penerbangan Northwest 253, segera akan merilis video baru.

Pihak berwenang AS menganggap Awlaki sebuah perekrut Al Qaidah dan video-video onlinenya telah menginspirasi anak-anak muda Barat untuk berjihad. Al Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP), yang berafiliasi dengan Al Qaidah Yaman, telah memposting gambar dari video baru yang akan segera dirilis tersebut di internet semalam.
Pada saat yang sama Adam Gadahn, juru bicara Al Qaidah Amerika, juga telah merilis video internet barunya tentang banjir Pakistan.
Pihak otoritas AS mengatakan AQAP yang berbasis di Yaman merupakan ancaman yang paling serius terhadap kota-kota di Amerika.
Pihak berwenang Amerika Serikat dan Eropa telah membentuk tim komando setelah adanya dugaan rencana serangan di Inggris, Perancis, dan Jerman, yang kesemuanya didasarkan pada interogasi dari seorang aktivis jihad Jerman yang ditangkap selama musim panas lalu dan kini ditahan di bandara Bagram di Afghanistan.
Petugas penegak hukum AS mengatakan bahwa kelompok 'teroris' sedang merencanakan serangkaian serangan ala "Mumbai-style" terhadap negara-negara yang menjadi target serangan mereka.
Jerman mengatakan berdasarkan informasi dari tersangka teroris yang mereka tangkap, menyatakan bahwa beberapa tim penyerang, semua dengan paspor Eropa, telah dilatih dan dikirim dari kamp pelatihan di Waziristan dan Pakistan. Para pejabat Jerman mengklaim rencana serangan telah disetujui oleh Usamah Bin Ladin.
Pejabat mempertimbangkan ancaman yang kredibel, walaupun tidak spesifik, dan mengatakan bahwa serangan di Eropa tampak lebih mungkin meski Amerika Serikat juga bisa menjadi target

Simulasi Jangka Sorong