Organisasi nirlaba seperti Sun Fire Cooking, Solar Cookers International (SCI) dan Worldstove sedang menawarkan komunitas ini alternatif nyata terhadap ketergantungan mereka pada kayu bakar dan arang, penyebab utama dari penggundulan hutan dan erosi humus di Afrika, Asia, Amerika Latin dan daerah dunia ketiga lainnya.
Proyek karbon-negatif ini berhubungan dengan pemerintah setempat dan sektor swasta untuk menstimulasi insiatif yang berkelanjutan. Salah satu daerah yang potensial untuk pasar kredit karbon adalah dengan mengisi kesenjangan melalui penyeimbangan karbon, mengoneksikan emisi negara maju dengan solusi bagi mereka yang paling berisiko terkena dampak pemanasan global.
Kompor Surya
Di Afrika Barat banyak rumah tangga menghabiskan lebih dari 25 persen penghasilannya untuk bahan bakar masak sementara yang lain berjalan selama berjam-jam untuk menebang kayu bakar. Beberapa pemerintah menyubsidi gas masak botolan, tetapi kompor surya merupakan bagian solusi yang nyata. Saat ini, proyek terbesar SCI melibatkan tiga kamp pengungsi Darfur di Chad di mana kaum perempuan telah memproduksi lebih dari 30.000 kardus dan foil (kertas perak) ‘Cookits’, mengurangi perjalanan mengambil kayu bakar di luar kamp hingga 86 persen.
Pada 2005 desa nelayan Bender Bayla di Somalia yang rusak karena tsunami menjadi desa pertama di dunia yang memanfaatkan kompor surya, terima kasih kepada Sun Fire Cooking. Di sana bukan kekeringan atau perang saudara yang merupakan ancaman terbesar bagi kehidupan desa, melainkan perdagangan arang.
Sambil mengurangi konsumsi bahan bakar rumah tangga, kompor surya juga memperbaiki kesehatan ibu dan anak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia / World Health Organisation (WHO), separuh populasi dunia menggunakan bahan bakar padat, biasanya kayu, arang atau kotoran hewan untuk energi rumah tangga yang menyebabkan polusi dalam ruangan dan 1,6 juta kematian setiap tahunnya, dengan pneumonia sebagai pembunuh utama balita.
Kaum perempuan Senegal melakukan uji coba kompor surya pada 2008 dan dengan segera melaporkan manfaatnya seperti udara bersih, air steril dan perkakas bersih, dan citarasa makanan yang lebih baik. Juga dicatat adanya perbaikan keuangan dengan berkurangnya konsumsi minyak tanah dan lebih banyak waktu untuk kegiatan bermanfaat seperti menjahit pakaian untuk dijual daripada mengumpulkan kayu bakar.
Bio Arang (Biochar)
Dihasilkan dari berbagai peningkatan bahan bakar biomassa dengan tanpa menebang pohon, mulai dari kulit kacang sampai kotoran hewan, bambu dan minyak sayur bekas, biochar (arang bio) menghasilkan gas sintetik (campuran gas karbon monoksida dan hidrogen) dan minyak bio untuk memasak dan memanaskan sementara produksi bersama itu diterapkan pada tanah yang banyak menyimpan karbon sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bio air dan zat organik, perbaikan siklus hara dan mengurangi pencucian tanah (hilangnya kandungan tanah akibat larut, terutama oleh air hujan). Memungkinkan mereka memasak di atas api gas seperti pada dapur “modern”, pemakai dapat mempertahankan kebiasaan memasaknya tanpa adanya kerusakan lingkungan.
World Stove mempunyai beberapa proyek percontohan untuk membuat teknologi biochar tersedia di Afrika. Lembaga kompor mereka yang besar, Biucchi, sedang digunakan di tempat-tempat penampungan perempuan dan sekolah-sekolah di beberapa negara termasuk Burkina Faso. Sebagaimana kompor surya, maka polusi dalam ruangan dapat dihindari dan lapangan kerja dapat diciptakan dengan adanya toko-toko lokal pribadi yang kecil yang memproduksi kompor yang secara spefisik mengubah limbah lokal dan tradisi memasak.
Pengukuran
Pada 2008, Departemen Bahan Bakar Bio dan Energi Daur Ulang Sinegal mengadakan perjanjian dengan Solar Household Energy untuk memproduksi dan menjual kompor lokal, dan toko roti surya mobile yang sekarang sedang dibangun untuk membantu masyarakat.
Sekarang ini harga kompor surya Afrika mencapai 200 dollar dan terlalu mahal bagi masyarakat yang dilanda dampak perang tanpa adanya subsidi. RESPECT Internasional sedang meneliti rancangan yang terjangkau dan memproduksi buku petunjuk bagaimana membuat dan menggunakan rancangannya ini berdasarkan pada survei yang dikumpulkan di Liberia tentang bahan-bahan tersedia yang memungkinkan, serta jenis makanan dan kebiasaan memasak.
=Menurut IRIN, sebuah proyek dari Lembaga PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, perdagangan karbon dapat terus bertahan di dunia ketiga dengan memperbolehkan investor dunia pertama membantu mereka yang paling terkena dampak pemanasan global untuk tidak mencemari. Kemitraan investasi publik-swasta adalah penting di tempat-tempat seperti Afrika dengan bertumbuhnya sejumlah proyek Mekanisme Pembangunan Bersih / Clean Deverlopment Mechanism (CDM) yang secara besar-besaran mampu mengurangi emisi karbon global sambil melipatgandakan tingkat produksi energi. Bakary Kante dari Program Lingkungan PBB / United Nations Environmental Program (UNEP) mengatakan, “Afrika memiliki potensi besar untuk memenuhi persyaratan bagi lebih banyak investasi.”
Intinya adalah bahwa inisiatif sederhana ini membatasi emisi karbon dioksida, sementara itu juga memungkinkan rakyat miskin mengatasi masalah yang terkait dengan perubahan iklim dan masih dapat mempertahankan pertumbuhan yang menguntungkan, sebuah alasan yang sungguh-sungguh layak dipertimbangkan bagi lebih banyak peneliti dan investor.