Sebuah artikel di Telegraph, baru-baru ini menyebutkan fenomena itu sering digambarkan sebagai sebuah bola cahaya yang melayang-layang. Lebih kecil dari bola pantai dan berlangsung selamaa beberapa detik atau menit. Tampaknya bola bersinar tersebut merupakan halusinasi yang bergerak dalam petir ataupun syaraf-syaraf otak di sekitar kepala pasien.
Sebab, sebuah medan magnet menginduksikan fluktuasi medan listrik, jika cukup kuat dapat membuat api neuron di korteks visual atau penglihatan. Bola sinar tersebut dapat berbentuk seperti oval pucat, gelembung, baris, atau tumpukan sinar yang terkadang diamati oleh pasien yang menjalani stimulasi magnetik transkranial (TMS).
Berdasarkan perhitungan Josef dan Alexander Kendl dari Universitas Innsbruck di Austria, sebuah sinar menghasilkan rata-rata dua sampai lima sentakan kembali. Tapi, beberapa sentakan listrik dapat membuat lebih dari 20 aliran secara terus-menerus. Bahkan, dapat menghasilkan halusinasi yang berlangsung selama beberapa detik.
Selama badai petir, sentakan petir awal terhadap bumi sangat pendek sehingga Anda tidak akan punya waktu untuk bereaksi, sekitar 02:58 sepersejuta detik. Setelah menyentuh tanah, sentakan tiba-tiba yang membawa beberapa aliran listrik mengisi kembali ke langit dengan gelombang kejut yang menyebabkan guntur. Ini berlangsung sekitar 0,2 milidetik yang sangat dekat dengan durasi terpendek dari stimulasi klinis