Polda Turunkan Tim, DPRD Keluarkan Rekomendasi

Written By Juhernaidi on Kamis, 10 Juni 2010 | 11:46:00 PM

Polda Turunkan Tim, DPRD Keluarkan Rekomendasi
NYALAKAN LILIN: Beberapa elemen mahasiswa menyalakan lilin tanda keprihatinan terhadap kasus di Kuantan Mudik, Rabu (9/6/2010) malam.(syahrul mukhlis/riau pos)
 
PEKANBARU (RP)- Kapolda Riau melalui Kabid Humas, AKBP Drs H Zulkifli mengatakan, pihaknya akan segera menurunkan tim ke Kabupaten Kuansing. Mereka akan melakukan penyelidikan kasus pasca kerusuhan antara warga dengan aparat kepolisian di Desa Cengar Kecamatan Kuantan Mudik dan sekitarnya.

 
‘’Saat ini kita belum bisa mengambil tindakan, karena sekarang kasusnya masih dalam penyelidikan. Persoalan pencopotan jabatan

itu nanti tergantung dari proses penyelidikan tim. Apakah ini sesuai dengan prosedur atau belum,’’ ujar Zulkifli kepada Riau Pos, Rabu (9/6). Upaya yang diambil oleh Polres Kuansing saat ini kata Zulkifli yaitu pengamanan terbuka/tertutup terhadap semua aset PT Tri Bhakti Sinarmas, Polres Kuansing dan Polsek Kuantan Mudik. Selain itu Polda Riau juga sudah menambah jumlah personil dari satuan Brimob Polda Riau sebanyak 44 personil. ‘’Saat ini jumlah personil yang kita siagakan di Kuansing sebanyak 106 personil,’’ ungkap Zulkifli.

Selain itu, Zulkifli juga mengatakan, pihaknya juga akan terus melanjutkan proses penyidikan terhadap para pelaku pengrusakan, pengeroyokan dan penjarahan di perusahaan PT TBS. ‘’Kendati kesebelas orang warga sudah kita bebaskan, namun proses hukum tetap kita lanjutkan,’’ ujarnya.

Dijelaskan Zul, dalam kerusuhan yang terjadi Selasa kemarin, empat orang personel kepolisian mengalami cidera, dua orang di antaranya mengalami luka bacok pada bagian tangan, dan dua orang lainnya mengalami luka memar. Keempat anggota itu adalah Bripka Hendri, Briptu Hendri Hidayat, Bripka Lukman dan Briptu Dedi Fadli.

Serahkan Pakaian Dalam Wanita
Sementara itu, sebagai mewujudkan rasa kekecewaan mahasiswa terhadap tindakan aparat kepolisian, belasan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kuansing melakukan aksi demo di Polda Riau. Lima orang di antara mereka menyerahkan lima helai pakaian dalam wanita. Kelima helai pakaian tersebut diletakkan mahasiswa tepat di atas sepatu aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan pintu gerbang Polda Riau.

Sebelum berunjuk rasa di depan Kantor Mapolda Riau, belasan mahasiswa ini terlebih dahulu menggelar aksi unjuk rasa di depan bundaran air mancur Kantor Wali Kota Pekanbaru. Mereka terlihat membawa spanduk yang bertuliskan, ‘’Copot Kapolda Riau, Kapolres Kuansing, dan Kapolsek Kuantan Mudik’’.

Setelah berorasi selama lebih kurang 15 menit, para pengunjuk rasa ini membuat barisan panjang dan berjalan menuju Kantor Ma-polda Riau. Dalam aksi unjuk rasa di depan Mapolda Riau tersebut para mahasiswa membentangkan sehelai spanduk dalam ukuran besar yang terdapat gambar seorang janda bernama Yuniar, salah seorang korban luka tembak dalam aksi kerusuhan Selasa (8/6).

Irhayandi, koordinator lapangan dalam oratornya meminta Kapolda Riau segera mencopot jabatan Kapolres Kuansing dan Kapolsek Kuantan Mudik. ‘’Kami meminta Kapolda Riau segera mencopot Kapolres Kuansing dan Kapolsek Kuantan Mudik dari jabatannya. Selain itu kami meminta Kapolda Riau segera mengadili instansi terkait dalam pelanggaran HAM di Kenegerian Pucuk Rantau,’’ ungkapnya.

Usai membacakan pernyataan sikap, para mahasiswa yang ditemui Kasat Dalmas Polda Riau, AKBP Syamsul Anwar mengatakan, pihaknya akan segera menyampaikan semua tuntutan mahasiswa kepada pimpinannya. ‘’Kepada rekan-rekan mahasiswa semua, saya atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan semua. Apa yang rekan-rekan sampaikan pada hari ini akan segera kita laporkan kepada pimpinan,’’ katanya.

DPRD Kuansing Keluarkan Rekomendasi
Menyikapi peristiwa kerusuhan di Kuantan Mudik, pimpinan dan fraksi-fraksi DPRD Kuansing, akhirnya mengeluarkan pernyataan sikap. Hal ini dijelaskan Ketua DPRD Kuansing Muslim SSos, didampingi Wakil Ketua I Sardiyono AMd, Andi Nurbai SP Ketua Fraksi Amanat Penderitaan Rakyat (FAR) Rustam Effendi SSos, H Jarot Sutrisno SP MM Ketua Fraksi Partai Golkar, Musliadi SAg dan Syamsudin Hasbi dari Fraksi Perjuangan Rakyat, Sariham dari Fraksi PPP dan sejumlah pimpinan fraksi-fraksi di DPRD Kuansing dalam konferensi pers, Rabu (9/6) di ruang Wakil Ketua I DPRD Kuansing.

Ada empat poin pernyataan sikap yang ditelurkan fraksi-fraksi di DPRD Kuansing. Pertama, menyesali dan prihatin atas terjadinya peristiwa bentrokan antara masyarakat dan aparat kepolisian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Kedua, meminta kepada semua pihak yang bertikai untuk dapat menahan diri. Ketiga, mengusut tuntas kepada pihak yang berwajib atas kejadian dan jatuhnya korban jiwa. Keempat, pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Kuansing turut berduka cita atas jatuhnya korban meninggal dalam peristiwa bentrokan antar aparat kepolisian dan masyarakat.

Rapat ini, kata Muslim dan Sardiyono diikuti seluruh fraksi yang ada di DPRD Kuansing. Yakni, Fraksi Golkar, Fraksi PPP, Fraksi PBB Plus, Fraksi Demokrat, Fraksi Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat), dan Fraksi Perjuangan Rakyat.

DPRD Kabupaten Kuansing, lanjut Muslim maupun Sardiyono dan pimpinan fraksi lainnya, menyebutkan DPRD tidak pernah berdiam diri dan menyembunyikan sesuatu hal pun terhadap persoalan konflik antar masyarakat selaku anggota, pengurus KUD Prima Sehati dan pihak PT Tri Bakti Sarimas.

Bahkan, DPRD sudah beberapa kali memanggil dan mengundang ketiga belah pihak untuk menyelesaikan persoalan tersebut yang dihadiri semua pihak yang terkait, baik di gedung DPRD Kuansing maupun di lokasi perusahaan. ‘’Di DPRD Kuansing kita menjadi medianya terhadap semua pihak ini tanggal 21 April lalu,’’ ujarnya.

Begitu juga peninjauan ke lokasi juga sudah beberapa kali. Dikatakan Muslim, DPRD dalam beberapa pertemuan tersebut sudah meminta dan menyarankan agar pembayarannya tepat waktu. Selanjutnya pada tanggal 13 Mei lalu, dirinya mendapatkan undangan untuk menghadiri pertemuan yang difasilitasi Polres Kuansing di aula PT TBS. Hasil pertemuan tersebut menelurkan pelaksanaan RAT 23 Mei. Namun pihak perusahaan dan pengurus KUD mengundurnya dengan alasan pendanaan pelaksanaan RAT yang belum terpenuhi. Sehingga rencananya pelaksanaan RAT akan digelar Juni ini.

Sementara Sardiyono menambahkan, fraksi-fraksi pun sepakat untuk membentuk tim Pansus atau pencari fakta akar yang menjadi persoalan konflik ini, namun tetap berkoordinasi dengan Pemkab Kuansing. Pasalnya, saat ini Pemkab Kuansing tengah berupaya untuk menyelesaiakannya. ‘’Artinya kita tunggu langkah penyelesaian dari Pemkab dulu. Karena kita tidak ingin saling berbenturan. Kalau mampu diselesaikan Pemkab Ku-ansing, tentu tim pansus ini tidak perlu dibentuk lagi,’’ ujarnya.

DPRD, lanjut Sardiyono, meminta masyarakat untuk tidak berbuat anarkis, tapi berkepala dingin dalam penyelesaiannya. Ajakan untuk dingin dan tidak terprovokasi ini juga disampaikan Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuansing Ir Gusmet Efendi MSi kepada Riau Pos secara terpisah. Dikatakannya, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa bentrokan tersebut, masyarakat diminta untuk dapat menahan diri supaya konflik tidak melebar dan memakan korban jiwa lebih banyak. Pemerintah daerah harus cepat tanggap dan segera melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menyelesaikan konflik ini.

Menahan Diri
Ketua KUD Prima Sehati, Ilyas Yakub yang dikonfirmasi Riau Pos terkait kondisi terkini di Sungai Cengar menyebutkan, sejauh ini pihaknya masih tetap berharap masyarakat untuk tenang dan menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dengan damai.

Dia juga menyebutkan, Rabu (9/6) siang, pihaknya bersama dengan perwakilan PT Tribakti Sari Mas juga sudah membahas beberapa hal terkait tuntutan masyarakat atas kebun sawit yang sudah dibangun. ‘’Beberapa usulan sudah disampaikan dan sudah disetujui, beberapa di antaranya adalah tentang nilai pembagian antara perusahaan dengan KUD sebagai wakil ma-syarakat. Istilahnya begini, kalau dulu mungkin nilainya 50:50, tadi sudah ada arah untuk membuka ke persentase yang lebih besar untuk masyarakat,’’ ungkap Ilyas yang mengaku sampai kemarin dia juga terus berupaya mencarikan solusi atas permasalahan dasar yang terjadi di Cengar.

Untuk itulah, dia berharap ma-syarakat maupun pihak terkait untuk saling menahan diri. Kalau kondisinya tetap tidak kondusif, masih ada pihak yang tertekan, pihaknya khawatir proses untuk mencarikan jalan keluar masalah ini semakin sulit. ‘’Kita selesaikan dengan suasana yang baik,’’ ungkap dia.

Pada kesempatan itu, Ilyas juga menjelaskan, saat ini, kondisi KUD juga masih tidak stabil, karena, beberapa anggota dan pengurus yang ada di lapangan sampai sekarang masih ketakutan dan banyak yang mengungsi karena takut.

Pihaknya sendiri sebenarnya sudah beinisiatif untuk hadir ke Cengar, khususnya untuk mendudukkan persiapan RAT, ‘’Namun, dikarenakan kondisi masih belum kondusif, saya diminta beberapa pengurus untuk tidak turun dulu ke lapangan. Tapi kita tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Kami juga sudah melaporkan hal ini pada Dinas Perkebunan dan direncanakan dalam waktu dekat akan ada upaya mediasi bersama untuk masalah ini,’’ sebut Ilyas.

Terpisah, pimpinan PT TBS yang tak bersedia menyebutkan identitasnya saat dikonfirmasi Riau Pos, berharap semua pihak menahan diri dan menyelesaikan masalah ini secara arif. Dia juga menjelaskan perihal pendapatan petani yang relatif kecil saat ini, yang menurut dia, bukan dikarenakan adanya indikasi permainan oleh pihak TBS sebagai pengelola. Hal ini lebih pada kondisi teknis di lapangan, di mana memang untuk lahan di Cengar, produktivitasnya masih rendah.

‘’Di Cengar, usia tanaman masih rendah, karena penanaman baru dilakukan tahun 2003. Karena itulah, produktivitasnya tidak sama dengan di daerah lain seperti di Pangkalan. Saya pikir, pengurus KUD pasti sudah menjelaskan ini kepada anggota. Karena itulah, tidak mungkin kalau itu bisa mendongkrak pendapatan lebih tinggi pada masyarakat. Buahnya belum produktif. Di samping itu, topografinya juga tidak semuanya bisa ditanam, belum lagi permasalahan hama gajah dan babi yang akhirnya menurunkan produktivitas lahan,’’ sebut lelaki yang berkali-kali meminta namanya tidak disebutkan ini.

‘’Di samping itu, dikarenakan umur tanaman yang masih muda, tentunya itu akan berpengaruh terhadap harga. ‘’Makin muda, makin murah harganya, semakin berumur, harganya makin tinggi. Jadi hitungannya jelas dan itu tidak ditentukan oleh perusahaan,’’ sebut dia.

Begitupun, dia juga menyebutkan kalau TBS pada prinsipnya tidak berkaitan sama sekali dengan permasalahan menghitung hasil, karena semuanya dihitung berdasarkan kesepakatan KUD dan anggotanya. ‘’Silahkan, untuk detailnya dikonfirmasi langsung kepada pihak KUD,’’ pinta dia.

Sementara disinggung tentang aktivitas perusahaan saat ini, orang berpengaruh di TBS ini juga menyebutkan, sejauh ini kegiatan tetap berjalan, memang ada kendala di lapangan, namun hal tersebut tidak me-nyebabkan aktivitas berhenti. ‘’Memang karyawan kita gelisah, banyak juga yang takut. Tapi, kita berharap secepatnya kondisi kembali normal dan aktivitas bisa berjalan seperti biasa,’’ sebut dia.(lim/rul/dac)
 

Simulasi Jangka Sorong