Liputan6.com, Baltimore: Adakah kaitan antara sering mengecat rambut dan resiko terkena kanker darah (limfoma)? Sebuah penelitian yang dilansir American Journal of Epidemiology mengungkapkan, orang yang sering mengecat rambut memiliki risiko terkena kanker darah 37% lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tak pernah mengecat rambut mereka.
Hasil penelitian itu, 14 dari 100.000 orang terkena limfoma. Termasuk, para "pemuja" cat rambut.
Sepertinya, fakta tak sedap itu mulai bergeser. Penelitian terakhir pada 1980 menunjukkan, tidak ada resiko kanker yang signifikan untuk orang-orang yang mewarnai rambut mereka. Apa yang menyebabkan hasil penelitian itu berubah?
Belum diketahui pasti, karena penelitian mengenai dampak pengecatan bagi kesehatan masih terus berlanjut. Yang pasti, sejak 1979 produsen cat rambut sudah berhenti menggunakan bahan karsinogen. Kemungkinan besar, bahan itulah yang dicurigai memicu kanker darah.
Intinya, semakin ringan formula kimianya, semakin kecil resiko buruknya bagi kesehatan kita. Jadi, kalaupun Anda benar-benar harus mengecat rambut, pastikan Anda mendiamkan cat rambut sesuai waktu yang dianjurkan. Ukurlah waktu mendiamkan cat, baik melakukan pengecatan di rumah maupun di salon.(Preventionindonesia.com/