Jumlah kaum Muslim di kota berpenduduk sekitar 4.000 jiwa di wilayah barat laut Kanada itu terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sekitar 80 orang.
Selama ini, sebuah trailer dengan kontainer seluas 14 kaki persegi difungsikan sebagai masjid, namun makin lama makin tak bisa mengakomodasi seluruh jamaah.
''Masjid baru yang dijuluki 'little mosque on the tundra' oleh media Kanada itu, menawarkan ruang utama dengan karpet merah, dapur dan perpustakaan,'' kata anggota komite masjid, Amer Suliman, Kamis (11/11).
Selain difungsikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga bisa dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan warga dengan daya tampung hingga 3.500 orang. Kaum Muslim di kutub utara adalah imigran Sudan, Libanon, dan Mesir yang pindah ke Kanada untuk mencari pekerjaan dan kesempatan ekonomi.
"Ini adalah prestasi yang sangat pribadi bagi kita semua karena kami semula menempati bangunan kecil yang sudah tua dan sekarang memiliki bangunan baru ini," kata warga Muslim Ahmed Al Khalaf kepada Canadian Broadcasting Corporation.
Dalam perjalanannya ke kota kecil di Lingkaran Artika itu, masjid kecil ini hampir terbalik namun diselamatkan oleh petugas pembangunan jalan. "Bagi seluruh warga kota Inuvik ini adalah bangunan baru di kota ini, dan setiap orang disambut di sini," kata Wali kota Inuvik, Denny Rodgers,
Rodgers mengatakan, tidak ada rasa permusuhan dengan adanya bangunan baru ini. "Kami adalah kota yang sangat multikultural. Kanada sendiri merupakan masyarakat majemuk dan Inuvik, kalau Anda lihat juga seperti itu," tegasnya.