Banjir Bandang
Palang Merah Indonesia (PMI) membantu mengevakuasi para pengungsi korban bencana banjir bandang yang melanda Wasior, Provinsi Papua Barat, untuk dibawa ke tempat pengungsian di Manokwari.
"Korban yang luka kita bawa langsung ke RSUD Manokwari. Sementara para pengungsi untuk saat ini dibawa dan akan ditempatkan di lapangan Kodim Manokwari," kata Staf Komunikasi PMI Provinsi Papua Barat, Halibab Halim, dalam rilis PMI yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu malam.
Halibab juga memaparkan, terdapat juga sejumlah pengungsi yang sudah langsung dijemput serta dibawa pulang oleh sanak keluarganya.
Proses evakuasi para korban dan pengungsi korban banjir bandang ini berlangsung sejak sekitar pukul 10.00 WIT.
Mereka tiba di Pelabuhan Manokwari setelah dibawa dengan kapal perintis dari lokasi banjir bandang di Distrik Wasior.
Sedangkan berdasarkan laporan yang diterima oleh PMI Provinsi Papua Barat, saat ini air di Distrik Wasior kembali meninggi sehingga para korban perlu segera dievakuasi.
Hingga Rabu (6/10) siang, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat mencatat 394 pengungsi sudah menempati lapangan Kodim Manokwari sebagai titik pengungsian.
BNPB juga melaporkan terdapat sebanyak 15 korban luka yang telah dilarikan ke RSUD Manokwari.
Selain melibatkan PMI, proses evakuasi juga dilakukan oleh sejumlah instansi setempat seperti departemen kesehatan, dinas sosial, polisi, TNI, dan BNPB.
Sementara itu, bantuan untuk para korban banjir bandang di Distrik Wasior masih terus mengalir dan relawan PMI Kabupaten Manokwari telah mengumpulkan bantuan berupa bahan makanan siap saji, pakaian layak pakai, dan alat kebersihan.
"PMI Kabupaten Manokwari telah mengirimkan surat ke sekolah-sekolah, kantor-kantor pemerintah maupun mendatangi toko-toko untuk bisa mengumpulkan bantuan yang bisa diberikan kepada para korban. Relawan kami kita sebar untuk mengambil barang-barang bantuan tersebut dan segera membawanya ke lokasi pengungsian," kata Halibab.
PMI Provinsi Papua Barat dan PMI Provinsi Papua juga telah berkoordinasi untuk memobilisasi tambahan relawan dan kendaraan ambulans serta kebutuhan logistik dari PMI Provinsi Papua jika diperlukan.
Sejauh ini, PMI telah mengirimkan bantuan untuk para korban berupa terpal, paket keluarga (family kit), peralatan kebersihan (hygiene kit), dan selimut yang didatangkan langsung dari gudang PMI di Papua Barat.
Markas Pusat PMI juga telah mendukung operasi penanggulangan bencana di Papua Barat itu sebesar Rp100 juta.
Hingga Rabu ini, data BNPB menyebutkan terdapat 64 orang meninggal dunia, 75 luka berat, 461 luka ringan, dan 68 hilang akibat bencana banjir bandang di Papua Barat.
"Korban yang luka kita bawa langsung ke RSUD Manokwari. Sementara para pengungsi untuk saat ini dibawa dan akan ditempatkan di lapangan Kodim Manokwari," kata Staf Komunikasi PMI Provinsi Papua Barat, Halibab Halim, dalam rilis PMI yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu malam.
Halibab juga memaparkan, terdapat juga sejumlah pengungsi yang sudah langsung dijemput serta dibawa pulang oleh sanak keluarganya.
Proses evakuasi para korban dan pengungsi korban banjir bandang ini berlangsung sejak sekitar pukul 10.00 WIT.
Mereka tiba di Pelabuhan Manokwari setelah dibawa dengan kapal perintis dari lokasi banjir bandang di Distrik Wasior.
Sedangkan berdasarkan laporan yang diterima oleh PMI Provinsi Papua Barat, saat ini air di Distrik Wasior kembali meninggi sehingga para korban perlu segera dievakuasi.
Hingga Rabu (6/10) siang, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat mencatat 394 pengungsi sudah menempati lapangan Kodim Manokwari sebagai titik pengungsian.
BNPB juga melaporkan terdapat sebanyak 15 korban luka yang telah dilarikan ke RSUD Manokwari.
Selain melibatkan PMI, proses evakuasi juga dilakukan oleh sejumlah instansi setempat seperti departemen kesehatan, dinas sosial, polisi, TNI, dan BNPB.
Sementara itu, bantuan untuk para korban banjir bandang di Distrik Wasior masih terus mengalir dan relawan PMI Kabupaten Manokwari telah mengumpulkan bantuan berupa bahan makanan siap saji, pakaian layak pakai, dan alat kebersihan.
"PMI Kabupaten Manokwari telah mengirimkan surat ke sekolah-sekolah, kantor-kantor pemerintah maupun mendatangi toko-toko untuk bisa mengumpulkan bantuan yang bisa diberikan kepada para korban. Relawan kami kita sebar untuk mengambil barang-barang bantuan tersebut dan segera membawanya ke lokasi pengungsian," kata Halibab.
PMI Provinsi Papua Barat dan PMI Provinsi Papua juga telah berkoordinasi untuk memobilisasi tambahan relawan dan kendaraan ambulans serta kebutuhan logistik dari PMI Provinsi Papua jika diperlukan.
Sejauh ini, PMI telah mengirimkan bantuan untuk para korban berupa terpal, paket keluarga (family kit), peralatan kebersihan (hygiene kit), dan selimut yang didatangkan langsung dari gudang PMI di Papua Barat.
Markas Pusat PMI juga telah mendukung operasi penanggulangan bencana di Papua Barat itu sebesar Rp100 juta.
Hingga Rabu ini, data BNPB menyebutkan terdapat 64 orang meninggal dunia, 75 luka berat, 461 luka ringan, dan 68 hilang akibat bencana banjir bandang di Papua Barat.