Terkesan Dipaksakan, Waktu Penerapan Kurikulum Belum Tepat

Written By Juhernaidi on Rabu, 14 Agustus 2013 | 10:39:00 AM

kurikulum-201322Pemberlakukan Kurikulum 2013 Juli lalu dinilai Pengamat Pendidikan, Naguib Nasution waktunya belum tepat untuk diterapkan. Mengingat, banyak persoalan mulai dari kesiapan guru yang belum maksimal, buku pegangan siswa masih sangat terbatas
“ Pemberlakuan Kurikulum 2013 ini terkesan dipaksakan sehingga penerpannya disekolah belum optimal,” kata Naguib menanggapi pemberlakukan Kurikulum 2013 belum lama ini di Pekanbaru.
Menurut Naguib, belum tepatnya waktu penerapanya, bisa dilihat dari kesiapan guru dalam memahami substansi materi Kurikulum 2013 yang hingga saat ini guru belum tahu apa yang akan mereka lakukan untuk menyampaikan materi pembelajran kepada siswa.
“ Silabus dari pusat saja guru belum menerimanya. Bagaimana mereka membuat Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP) kalau silabusnya belum ada. Ini salah satu faktor Kurikulum 2013 terlalu dipaksakan” kata Naguib.
Selain silabus untuk membuat RPP belum juga turun, kata Naguib, masalah lainya yakni pelatihan tenaga pendidik yang dilakukan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Riau hanya baru satu kali yakni minggu pertama Juli lalu.” Untuk bisa memahami substansi Kurikulum 2013, pelatihan kepada guru tidak hanya satu kali saja namun pelatihan harus berulang kali,” kata Naguib.
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh pengamat pendidikan Soemardi Taher. Dia menilai, pelaksanaan Kurikulum 2013 yang telah diterapkan pemerintah tidak akan berjalan efektif. Sebab, banyak faktor yang belum terbenahi secara menyeluruh mulai dari kesiapan tenaga pendidik baik dari segi mental dan cara mengajar. Pelaksanaan Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Sekarang guru bukan lagi menjadi penceramah di depan kelas, tetapi menjadi fasilitator. Guru akan memberi bahan pelajaran, kemudian siswa akan melakukan penelitian, mengolah dan mengambil kesimpulan. Sementara tugas guru dalam artian sebagai pengawas dan pemandu. Mereka tidak banyak bercerita didalam ruangan kelas.
” Pendidikan itu penting, namun merubah sikap dari penceramah menjadi fasilitator sangat sulit. Untuk itu, pemerintah harus meningkatkan kompetensi guru agar guru lebih kreatif dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dilokal,” kata Sumardi.
Sumber:http://www.seriau.com

Simulasi Jangka Sorong