
Berdasarkan rilisan yang diterbitkan Al-Busyro, informasi dari BIMF pada Sabtu (11/8/2012) yang dikirim ke redaksi arrahmah.com,
tembakan-tembakan dari Howitzer 105mm tak henti menghujani
daerah-daerah di mana Mujahidin berada, termasuk kamp Umar yang menjadi
basis paling utama.
Mujahidin telah memasang bom-bom pinggir jalan dan ranjau darat
lainnya untuk menghambat gerak maju tentara AFP. Sebuah truk AFP diserbu
di tengah kota Marawi, pulau Mindanao, tepatnya di Mindanao State
University (MSU), menewaskan 5 tentara dan melukai 13 lainnya. Kemudian,
menurut rilisan tersebut, tentara yang marah melepaskan tembakan secara
membabi buta menargetkan para mahasiswa MSU (dengan dalih mencari
Mujahidin) yang berada di sekitar tempat kejadian, hingga menyebabkan
puluhan dari mereka luka-luka.
Di sisi lain, salah satu komandan BIFM mengatakan mereka telah berhasil menjatuhkan salah satu helikopter milik AFP, Allahu Akbar.
Sementara laporan selanjutnya pada Ahad (12/8), menunjukkan hari
Sabtu telah diwarnai oleh ledakan bom-bom yang ditanam oleh Mujahidin,
diantaranya di Markas Devisi Tentara AFP di Awang, Cotabato, di mana bom
menghantam 2 Hummer Militer. Di Piki dan Melang, utara Cotabato, bom
juga dilaporkan meledak menghantam musuh, demikian juga di Shariff Aguak
tak tertinggal dari serangan Mujahidin.
Pertempuran juga dilaporkan terus berkecamuk di daerah Guindulungan,
Datu Unsay dan Datu Piang. Namun Mujahidin belum menyebutkan informasi
lebih lanjut terkait pertempuran ini.
Sementara itu, Mujahidin terpaksa mundur dari Highway
Maguindanao, sebab tidak kuat terhadap bau busuh yang sangat menyengat
dari bangkai-bangkai tentara AFP yang masih bergelimpangan di area
pertempuran pekan lalu.
Mujahidin BIFM, dengan izin Allah, mendapatkan banyak Ghonimah
terutama peluru-peluru yang ditinggal Tentara AFP, berupa peluru-peluru
LMG, Roket-roket Mortir, dan Roket-roket Anti Tank B90, Allahu Akbar.
Peralihan kontrol pos pemeriksaan dan korban pertempuran
Update rilisan hari Selasa (13/8) mengatakan bahwa di dekat
daerah Mamasapano, Maguindanao, terus-terusan dikepung Mujahidin, yang
akhirnya AFP memaksa para polisi untuk menggantikan posisi mereka di pos
pemeriksaan.
Naas, pos tersebut juga diserang Mujahidin, 20 polisi itu langsung
menyerah dan menyerahkan senjata mereka demi menyelamatkan diri mereka/
Sementara, terkait korban pertempuran, laporan awal dari BIFM
menyebutkan bahwa saksi mata dari kalangan Mujahidin melihat setidaknya
114 tentara, belum termasuk ratusan tentara yang terluka dan tewas di
Rumah Sakit.