
Orang yang beriman adalah orang-orang yang
yakin akan keputusan Allah, akan kekuasaan Allah. Orang yang beriman
adalah orang-orang yang percaya akan perintah Allah. Ketika dia
diperintahkan oleh Allah SWT untuk berpuasa, dia berpuasa. Itulah orang
yang beriman. Oleh karena itu, kalau kita memang orang yang beriman kita
melaksanakan puasa dengan penuh keikhlasan. Tidak merasa ada rasa haus,
tidak ada rasa lapar, tidak ada rasa yang macam-macam. Karena apa?
Karena kita berpuasa karena Allah. Kita orang yang beriman.
Orang
yang beriman ketika melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, dia akan bisa
menahan amarahnya. Orang yang beriman ketika di bulan Ramadhan, dia bisa
menahan makan, menahan minum. Artinya tidak makan, tidak minum, tidak
berhubungan suami-istri. Artinya dia mematuhi perintah Allah. Oleh
karena itu, kita orang beriman tidak hanya di bulan Ramadhan ini saja
kita melaksanakan perintah Allah. Tetapi bagaimana nanti selesai bulan
Ramadhan pun, kita termasuk orang yang selalu melaksanakan perintah
Allah.
Itulah karenanya di dalam surat Al Baqarah ayat 183, di ujung ayat tentang perintah berpuasa, ada kata-kata, la’allakum tattakun.
Mudah-mudahan engkau menjadi orang yang bertaqwa. Orang yang beriman
pasti nantinya akan menjadi orang yang bertaqwa, kalau dia berpuasa
dengan penuh keikhlasan. Dia bisa menahan marahnya tadi, menahan makan,
menahan minum, dan sebagainya. Karena dia menjadi orang yang bertaqwa.
Orang yang bertaqwa di dalam Al Quran dikatakan, “Inna akromakum ‘indallahi atkokum.” Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi-Ku, kata Allah, adalah orang yang bertaqwa.
Jadi,
orang yang berpuasa itu adalah orang yang paling mulia di sisi Allah.
Kalau kita ingin mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT, maka kita
melaksanakan puasa ini. Kita tidak mengharapkan kemuliaan dari orang
lain. Kita tidak mengharapkan kemuliaan dari siapa pun. Kita tidak
mengharapkan kemuliaan entah dari manusia mana pun, entah dari pimpinan
dan sebagainya. Tetapi kita melaksanakan puasa karena mengharapkan
kemuliaan dari Allah SWT. Orang yang mendapatkan kemuliaan dari Allah
SWT sudah pasti makhluk lain akan memuliakan orang tersebut. Artinya
orang yang beriman pun akan mendapatkan kemuliaan karena dia telah
melaksanakan puasa.
Karena kita orang beriman, marilah kita
melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, karena kita melaksanakan
perintah Allah. Orang yang beriman karena kita ingin menjadi orang yang
bertaqwa. Sebagaimana nabi bersabda di dalam sebuah haditsnya: ittakillaha haitsu ma kunta.
Bertaqwalah engkau kepada Allah di mana saja dan kapan saja. Jadi tidak
hanya kita bertaqwa kepada Allah di bulan Ramadhan, tetapi selesai
Ramadhan kita tetap bertaqwa kepada Allah.
Apa itu takwa? Takwa
itu menurut Abu Hurairah RA adalah dia bisa berhati-hati dalam hidup
ini. Dia terkena duri ketika dia berjalan. Dia tidak terkena paku ketika
dia berjalan karena dia berhati-hati ketika berjalan. Karena itulah dia
termasuk orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Kita jangan
menyia-nyiakan bulan Ramadhan ini. Jangan kita abaikan dengan datangnya
bulan Ramadhan ini. Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan ini adalah
dengan adanya kita melaksanakan puasa. Oleh karena itu, kita berharap
agar di bulan Ramadhan ini kita mendapatkan berkah dari Allah SWT.